Kelompok perbankan IIF akan lanjutkan pertemuan tahunan di Maroko
26 September 2023 07:03 WIB
Foto Dokumen: Tim Adams, Presiden dan CEO Institute of International Finance (IIF), menghadiri Konferensi G20 2018 bertajuk "Agenda G20 Di Bawah Kepresidenan Argentina", di Buenos Aires, Argentina, 18 Maret 2018. ANTARA/REUTERS/Agustin Marcarian
Washington (ANTARA) - Kelompok perbankan IIF (Institute of International Finance) mengatakan pada Senin (25/9/2023) bahwa pihaknya masih akan mengadakan pertemuan keanggotaan tahunan di Marrakesh pada 12-14 Oktober, menyusul keputusan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk tetap berpegang pada rencana pertemuan mereka di Maroko setelah gempa bumi dahsyat pada 8 September.
IIF, kelompok perdagangan utama industri perbankan global, mengatakan pertemuan paralelnya akan mempertemukan para bankir bank sentral, pembuat kebijakan, dan eksekutif keuangan terkemuka untuk membahas isu-isu utama, termasuk prospek ekonomi global, pendanaan transisi iklim, dan utang pasar negara berkembang.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka akan menawarkan kesempatan kepada anggotanya untuk mendukung pedagang dan pengrajin lokal di komunitas Marrakesh dan menyumbang untuk upaya bantuan World Central Kitchen di Maroko, badan amal yang ditunjuk untuk pertemuan tersebut.
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang berpusat 45 mil (72 km) dari Marrakesh menewaskan lebih dari 2.900 orang dan merusak hampir 60.000 rumah di 2.930 desa, sebagian besar di pegunungan High Atlas, dengan total populasi 2,8 juta orang, Pemerintah Maroko mengatakan pada Jumat (22/9/2023).
Marrakesh mengalami beberapa kerusakan di kawasan kuno Medina, namun bagian kota yang lebih modern, termasuk hotel dan lokasi IMF-Bank Dunia, masih utuh. Pertemuan IMF, Bank Dunia dan IIF diperkirakan akan mendatangkan lebih dari 10.000 orang ke Marrakesh.
Presiden dan CEO IIF Tim Adams mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan di Marrakesh terjadi “pada saat misi kami untuk mendorong stabilitas keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi lebih penting dari sebelumnya.”
“Industri keuangan global adalah mesin pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Dan tahun ini, misi kami menjadi semakin penting setelah gempa bumi tragis di Maroko,” kata Adams.
Di antara para pembuat kebijakan dalam agenda pertemuan IIF adalah Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey, komisioner jasa-jasa keuangan Komisi Eropa Mairead McGuinness, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa Francois Villeroy de Galhau dan Managing Director Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon.
IIF, kelompok perdagangan utama industri perbankan global, mengatakan pertemuan paralelnya akan mempertemukan para bankir bank sentral, pembuat kebijakan, dan eksekutif keuangan terkemuka untuk membahas isu-isu utama, termasuk prospek ekonomi global, pendanaan transisi iklim, dan utang pasar negara berkembang.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka akan menawarkan kesempatan kepada anggotanya untuk mendukung pedagang dan pengrajin lokal di komunitas Marrakesh dan menyumbang untuk upaya bantuan World Central Kitchen di Maroko, badan amal yang ditunjuk untuk pertemuan tersebut.
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang berpusat 45 mil (72 km) dari Marrakesh menewaskan lebih dari 2.900 orang dan merusak hampir 60.000 rumah di 2.930 desa, sebagian besar di pegunungan High Atlas, dengan total populasi 2,8 juta orang, Pemerintah Maroko mengatakan pada Jumat (22/9/2023).
Marrakesh mengalami beberapa kerusakan di kawasan kuno Medina, namun bagian kota yang lebih modern, termasuk hotel dan lokasi IMF-Bank Dunia, masih utuh. Pertemuan IMF, Bank Dunia dan IIF diperkirakan akan mendatangkan lebih dari 10.000 orang ke Marrakesh.
Presiden dan CEO IIF Tim Adams mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan di Marrakesh terjadi “pada saat misi kami untuk mendorong stabilitas keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi lebih penting dari sebelumnya.”
“Industri keuangan global adalah mesin pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Dan tahun ini, misi kami menjadi semakin penting setelah gempa bumi tragis di Maroko,” kata Adams.
Di antara para pembuat kebijakan dalam agenda pertemuan IIF adalah Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey, komisioner jasa-jasa keuangan Komisi Eropa Mairead McGuinness, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa Francois Villeroy de Galhau dan Managing Director Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: