PKS di ujung tanduk
13 Mei 2013 09:51 WIB
Bekas Presiden PKS, Luthfi Ishaaq, keluar dari mobil tahanan untuk menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (8/5). Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ahmad Fathanah terkait kasus dugaan suap perijinan impor daging sapi di Kementerian Pertanian. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi, memperkirakan, kasus hukum yang mendera PKS membuat partai tersebut terancam bubar.
"PKS di ujung tanduk, bubar tinggal tunggu hari," kata Yusuf Supendi di Jakarta, Senin.
Ditemui di Jakarta, Senin, Supendi menegaskan, orang-orang yang bertanggung jawab jika PKS bubar adalah para petingginya saat ini.
Ia juga menyebutkan, indikasi PKS bubar adalah jika partai politik yang pernah dikenal sebagai partai politik alternatif yang bersih, tidak lolos PKS pada Pemilu 2014 untuk duduk di Senayan.
"Bisa jadi, PKS tembus tiga besar lalu masuk kotak degradasi sebab masyarakat kian paham dan sebal atas sepak terjang para petingginya, yang terperangkap akibat ulah korupsi Ahmad Fathanah, dilengkapi artis-artis cantik. Publik akan menolak memilih PKS pada Pemilu 2014," katanya.
Kondisi PKS saat ini, lanjutnya, tak ubahnya bagaikan mobil mewah, tapi bodinya ringsek, mesinnya rusak parah, sopirnya nyungsep, artis-artis penumpangnya amburadul, dan menyisakan PKS menuju keterpurukan.
(zul)
Ditemui di Jakarta, Senin, Supendi menegaskan, orang-orang yang bertanggung jawab jika PKS bubar adalah para petingginya saat ini.
Ia juga menyebutkan, indikasi PKS bubar adalah jika partai politik yang pernah dikenal sebagai partai politik alternatif yang bersih, tidak lolos PKS pada Pemilu 2014 untuk duduk di Senayan.
"Bisa jadi, PKS tembus tiga besar lalu masuk kotak degradasi sebab masyarakat kian paham dan sebal atas sepak terjang para petingginya, yang terperangkap akibat ulah korupsi Ahmad Fathanah, dilengkapi artis-artis cantik. Publik akan menolak memilih PKS pada Pemilu 2014," katanya.
Kondisi PKS saat ini, lanjutnya, tak ubahnya bagaikan mobil mewah, tapi bodinya ringsek, mesinnya rusak parah, sopirnya nyungsep, artis-artis penumpangnya amburadul, dan menyisakan PKS menuju keterpurukan.
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: