Persaingan antar perbankan syariah di RI dinilai tak terlalu ketat
25 September 2023 19:52 WIB
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria dan Head of Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari dalam konferensi pers peluncuran Shariah Wealth Management di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (25/9/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria menganggap persaingan antara perbankan syariah di Indonesia tidak terlalu ketat.
“Kalau sesama perbankan syariah di Indonesia, (persaingannya) mungkin tidak begitu ketat. Mungkin kalau kita bicara begitu ketat atau tidaknya, mungkin dari sisi solusi yang ditawarkan (kepada) nasabah, (kepada) masyarakat,” katanya dalam konferensi pers peluncuran Shariah Wealth Management di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pihaknya tidak melihat perkembangan solusi produk maupun program yang ditawarkan perbankan syariah seketat persaingan perbankan konvensional. Dalam arti, kompetisi terbesar di industri perbankan terjadi di antara perbankan konvensional.
“Tapi, ini semua (kembali) lagi kepada pelaku perbankan syariah sendiri, bagaimana kita sebagai pelaku perbankan syariah ini bisa mengembangkan produk, menemukan program, solusi, yang lebih banyak, lebih beragam bagi masyarakat,” ungkap dia.
Karena itu, ucapnya, Maybank Indonesia menghadirkan Shariah Wealth Management (SWM) dalam rangka memperkaya ketersediaan produk yang bisa dipilih oleh masyarakat, sehingga porsi perbankan syariah dapat relatif semakin lebih besar menimbang market share perbankan konvensional masih mendominasi di pasar perbankan.
“Saya pikir ini produk-produk yang kita tawarkan (dalam SWM) seperti pilar purification, distribution, yang selama ini (mungkin) belum menjawab pertumbuhan masyarakat yang berbasis Islam, (diharapkan) bisa terjawab, sehingga porsi market share kita bisa semakin besar di perbankan syariah ini,” ujar Taswin.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meluncurkan SWM sebagai solusi keuangan syariah yang menitikberatkan pada perencanaan kekayaan secara holistik.
Penerapan SWM mengedepankan lima pilar, yaitu wealth creation yang akan menyediakan solusi secara umum bagi kebutuhan keuangan keluarga, lalu wealth accumulation yang memberikan solusi produk-produk keuangan guna bisa mengoptimalkan investasi berbasis prinsip syariah.
Pilar ketiga adalah wealth preservation sebagai solusi yang dapat memberikan perlindungan bagi aset nasabah dari resiko, kemudian wealth purification yang diharapkan mampu membantu nasabah membersihkan kekayaan serta berbagi dengan sesama, serta wealth distribution yang bakal membantu nasabah dalam mempersiapkan atau membagikan warisan.
Head of Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari mengharapkan SWM dapat mengiringi perjalanan hidup nasabah secara finansial, sosial, dan spiritual. Pihaknya dinyatakan telah mempersiapkan bundle produk-produk SWM untuk membantu nasabah melalui lima tahapan pilar yang ada.
Menurut dia, pilar wealth creation, wealth accumulation, dan wealth preservation bisa dilihat sebagai pilar dari sisi finansial. Adapun wealth purification dan wealth distribution disebut pilar yang unik dari SWM, dan diharapkan bisa memberikan nilai lebih dibandingkan wealth management yang sudah ada di pasar perbankan syariah saat ini.
“Pilar keempat adalah pilar purifikasi. Kita bisa membicarakan bagaimana kita memfasilitasi nasabah-nasabah kita dalam melakukan zakatnya, sedekahnya, wakafnya. (Kemudian juga) pilar kelima yang juga tidak kalah uniknya, di mana kita akan memfasilitasi nasabah-nasabah kita yang memerlukan dalam mempersiapkan wasiat untuk ahli waris dan juga beneficiary-beneficiary lainnya, tidak hanya sekedar untuk anak dan cucu misalnya, tetapi juga untuk masyarakat yang lebih luas lainnya,” ucap Romy.
Baca juga: BI Jatim: Keuangan syariah miliki potensi pasar cukup besar
Baca juga: BI Sulsel dorong penguatan bank syariah dengan digitalisasi
“Kalau sesama perbankan syariah di Indonesia, (persaingannya) mungkin tidak begitu ketat. Mungkin kalau kita bicara begitu ketat atau tidaknya, mungkin dari sisi solusi yang ditawarkan (kepada) nasabah, (kepada) masyarakat,” katanya dalam konferensi pers peluncuran Shariah Wealth Management di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pihaknya tidak melihat perkembangan solusi produk maupun program yang ditawarkan perbankan syariah seketat persaingan perbankan konvensional. Dalam arti, kompetisi terbesar di industri perbankan terjadi di antara perbankan konvensional.
“Tapi, ini semua (kembali) lagi kepada pelaku perbankan syariah sendiri, bagaimana kita sebagai pelaku perbankan syariah ini bisa mengembangkan produk, menemukan program, solusi, yang lebih banyak, lebih beragam bagi masyarakat,” ungkap dia.
Karena itu, ucapnya, Maybank Indonesia menghadirkan Shariah Wealth Management (SWM) dalam rangka memperkaya ketersediaan produk yang bisa dipilih oleh masyarakat, sehingga porsi perbankan syariah dapat relatif semakin lebih besar menimbang market share perbankan konvensional masih mendominasi di pasar perbankan.
“Saya pikir ini produk-produk yang kita tawarkan (dalam SWM) seperti pilar purification, distribution, yang selama ini (mungkin) belum menjawab pertumbuhan masyarakat yang berbasis Islam, (diharapkan) bisa terjawab, sehingga porsi market share kita bisa semakin besar di perbankan syariah ini,” ujar Taswin.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meluncurkan SWM sebagai solusi keuangan syariah yang menitikberatkan pada perencanaan kekayaan secara holistik.
Penerapan SWM mengedepankan lima pilar, yaitu wealth creation yang akan menyediakan solusi secara umum bagi kebutuhan keuangan keluarga, lalu wealth accumulation yang memberikan solusi produk-produk keuangan guna bisa mengoptimalkan investasi berbasis prinsip syariah.
Pilar ketiga adalah wealth preservation sebagai solusi yang dapat memberikan perlindungan bagi aset nasabah dari resiko, kemudian wealth purification yang diharapkan mampu membantu nasabah membersihkan kekayaan serta berbagi dengan sesama, serta wealth distribution yang bakal membantu nasabah dalam mempersiapkan atau membagikan warisan.
Head of Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari mengharapkan SWM dapat mengiringi perjalanan hidup nasabah secara finansial, sosial, dan spiritual. Pihaknya dinyatakan telah mempersiapkan bundle produk-produk SWM untuk membantu nasabah melalui lima tahapan pilar yang ada.
Menurut dia, pilar wealth creation, wealth accumulation, dan wealth preservation bisa dilihat sebagai pilar dari sisi finansial. Adapun wealth purification dan wealth distribution disebut pilar yang unik dari SWM, dan diharapkan bisa memberikan nilai lebih dibandingkan wealth management yang sudah ada di pasar perbankan syariah saat ini.
“Pilar keempat adalah pilar purifikasi. Kita bisa membicarakan bagaimana kita memfasilitasi nasabah-nasabah kita dalam melakukan zakatnya, sedekahnya, wakafnya. (Kemudian juga) pilar kelima yang juga tidak kalah uniknya, di mana kita akan memfasilitasi nasabah-nasabah kita yang memerlukan dalam mempersiapkan wasiat untuk ahli waris dan juga beneficiary-beneficiary lainnya, tidak hanya sekedar untuk anak dan cucu misalnya, tetapi juga untuk masyarakat yang lebih luas lainnya,” ucap Romy.
Baca juga: BI Jatim: Keuangan syariah miliki potensi pasar cukup besar
Baca juga: BI Sulsel dorong penguatan bank syariah dengan digitalisasi
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: