Apalagi jika keputusan tidak melanjutkan sekolah dipilih secara sadar, bukan karena keterpaksaan atau ketiadaan biaya.
Itulah yang terjadi pada Nishiyama (19), pesumo asal Aichi Perfecture, Jepang.
Nishiyama memilih meninggalkan bangku sekolah setelah lulus sekolah menengah pertama untuk bergabung dengan Onoe Stable, salah satu tempat latihan sumo di Tokyo.
Saat ini, ia sudah empat tahun berlatih sumo di tempat itu, dan sudah mulai merintis karirnya sebagai pesumo profesional.
"Sejak sekolah dasar saya sudah berbadan besar dan sudah mulai bermain sumo," ujar Nishiyama yang tinggal bersama dua temannya dalam satu kamar di Onoe Stable.
Ia mengaku memutuskan meninggalkan bangku sekolah demi mengejar cita-citanya menjadi pesumo profesional.
"Seluruh keluarga mendukung keputusan saya," kata anak pertama dari dua bersaudara itu, menegaskan bahwa pilihan menjadi pesumo bukan sesuatu yang perlu ditentang.
Meski dalam empat tahun ini ia baru mencapai divisi keempat, divisi Sandanme, dari total enam divisi dalam kompetisi sumo profesional di Jepang, toh Nishiyama tidak patah semangat.
Padahal, dalam posisinya yang masih di divisi rendah sekarang, Nishiyama hanya memperoleh bayaran 100.000 yen untuk setiap turnamen. Terdapat enam turnamen besar sumo dalam setahun di Jepang.
Jadi, setiap tahunnya Nishiyama memperoleh bayaran 600.000 yen. Jumlah tersebut akan meningkat seiring dengan peningkatan prestasi yang divisi yang dicapainya.
Meski demikian, seluruh kebutuhan hidupnya sebagai pesumo ditanggung oleh pimpinan padepokan tempatnya bergabung, sehingga ia tidak perlu lagi memikirkan biaya hidup.
Yang harus ia lakukan hanyalah berlatih keras, mencetak prestasi dan meningkatkan posisinya ke divisi yang lebih tinggi, dengan demikian bayarannya pun meningkat dengan sendirinya.
"Hal yang paling membanggakan sebagai pesumo adalah ketika memakai kimono dengan tatanan rambut khusus dan ketika memenangi pertandingan," kata Nishiyama yang sedang menyiapkan diri menghadapi turnamen sumo yang dimulai Minggu (12/5).
Nishiyama akan mengawali kompetisi pada Senin (13/5) dan bertanding setiap dua hari sekali hingga turnamen berakhir.
Ia mengaku senang ketika sedang berjalan-jalan, banyak orang menyalami dan minta berfoto bersama.
Nishiyama memilih meninggalkan bangku sekolah setelah lulus sekolah menengah pertama untuk bergabung dengan Onoe Stable, salah satu tempat latihan sumo di Tokyo.
Saat ini, ia sudah empat tahun berlatih sumo di tempat itu, dan sudah mulai merintis karirnya sebagai pesumo profesional.
"Sejak sekolah dasar saya sudah berbadan besar dan sudah mulai bermain sumo," ujar Nishiyama yang tinggal bersama dua temannya dalam satu kamar di Onoe Stable.
Ia mengaku memutuskan meninggalkan bangku sekolah demi mengejar cita-citanya menjadi pesumo profesional.
"Seluruh keluarga mendukung keputusan saya," kata anak pertama dari dua bersaudara itu, menegaskan bahwa pilihan menjadi pesumo bukan sesuatu yang perlu ditentang.
Meski dalam empat tahun ini ia baru mencapai divisi keempat, divisi Sandanme, dari total enam divisi dalam kompetisi sumo profesional di Jepang, toh Nishiyama tidak patah semangat.
Padahal, dalam posisinya yang masih di divisi rendah sekarang, Nishiyama hanya memperoleh bayaran 100.000 yen untuk setiap turnamen. Terdapat enam turnamen besar sumo dalam setahun di Jepang.
Jadi, setiap tahunnya Nishiyama memperoleh bayaran 600.000 yen. Jumlah tersebut akan meningkat seiring dengan peningkatan prestasi yang divisi yang dicapainya.
Meski demikian, seluruh kebutuhan hidupnya sebagai pesumo ditanggung oleh pimpinan padepokan tempatnya bergabung, sehingga ia tidak perlu lagi memikirkan biaya hidup.
Yang harus ia lakukan hanyalah berlatih keras, mencetak prestasi dan meningkatkan posisinya ke divisi yang lebih tinggi, dengan demikian bayarannya pun meningkat dengan sendirinya.
"Hal yang paling membanggakan sebagai pesumo adalah ketika memakai kimono dengan tatanan rambut khusus dan ketika memenangi pertandingan," kata Nishiyama yang sedang menyiapkan diri menghadapi turnamen sumo yang dimulai Minggu (12/5).
Nishiyama akan mengawali kompetisi pada Senin (13/5) dan bertanding setiap dua hari sekali hingga turnamen berakhir.
Ia mengaku senang ketika sedang berjalan-jalan, banyak orang menyalami dan minta berfoto bersama.