DWP PAM Jaya bantu 59 balita terindikasi stunting di Jakarta Timur
25 September 2023 18:01 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Timur Diah Anwar (ketiga kiri) dan Ketua DWP PAM Jaya Lya Arief Nasrudin memperlihatkan kesepakatan bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting (tengkes) di Ruang Rapat Khusus Kantor Wali Kota Jaktim, Senin (25/9/2023). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur
Jakarta (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan Perumda Air Minum (PAM) Jaya memberikan bantuan kepada 59 balita yang terindikasi stunting atau tengkes di Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Terkait hal itu, Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Timur yang dipimpin Diah Anwar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan(DWP) PAM Jaya Lya Arief Nasrudin melakukan penandatangan kesepakatan bersama tentang Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Khusus Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.
DWP PAM Jaya membantu dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 59 balita terindikasi stunting di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Cakung.
"Pertemuan ini terkait penanganan stunting. Hadirnya DWP PAM Jaya, Alhamdulillah bisa menjadi orang tua asuh 59 anak-anak stunting. Ini adalah suatu hal luar biasa. karena kita ingin anak-anak berkualitas," kata Diah Anwar.
Baca juga: Tekan stunting, dua perusahaan ritel serahkan 250 paket nutrisi
Bantuan berupa biaya PMT untuk 59 balita terindikasi stunting diberikan selama 90 hari. Bantuan yang diberikan berupa makanan lengkap kaya protein tiga kali sehari.
"Tentunya harapan ke depannya untuk anak-anak hebat, berkualitas dan harapan bangsa. Karena ini merupakan Program Nasional dari Presiden Jokowi, menurunkan stunting harus di bawah 14 persen," ujarnya.
PAM Jaya akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PMT kepada 59 balita terindikasi stunting.
"Pemberian makanan terhadap anak dan akan di evaluasi dan di monitor langsung. Memang harusnya seperti itu jangan hanya memberi bantuan saja tapi ikut juga memonitor. Alhamdulillah sudah memberikan harapan," ujarnya.
Baca juga: Walkot Jaktim pastikan gizi balita stunting terpenuhi
Ketua DWP PAM Jaya Lya Arief Nasrudin mengatakan bantuan PAM Jaya merupakan bagian dari "Corporate Social Responsibility" (CSR) melalui kerja sama dengan PKK di wilayah Jakarta Timur (Jaktim).
"PAM Jaya dengan CSR berkomitmen berkolaborasi antara Dharma Wanita dengan PKK wilayah sekarang dengan Jakarta Timur mengentaskan masalah stunting. Semoga, mudah-mudahan program ini, 'zero' stunting di Jakarta Timur," kata Lya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus berupaya menekan angka stunting di wilayah dengan menggandeng sejumlah pihak, salah satunya dunia usaha.
Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim menargetkan angka stunting atau tengkes bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program. Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus stunting di Jakarta Timur masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.
Terkait hal itu, Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Timur yang dipimpin Diah Anwar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan(DWP) PAM Jaya Lya Arief Nasrudin melakukan penandatangan kesepakatan bersama tentang Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Khusus Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.
DWP PAM Jaya membantu dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 59 balita terindikasi stunting di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Cakung.
"Pertemuan ini terkait penanganan stunting. Hadirnya DWP PAM Jaya, Alhamdulillah bisa menjadi orang tua asuh 59 anak-anak stunting. Ini adalah suatu hal luar biasa. karena kita ingin anak-anak berkualitas," kata Diah Anwar.
Baca juga: Tekan stunting, dua perusahaan ritel serahkan 250 paket nutrisi
Bantuan berupa biaya PMT untuk 59 balita terindikasi stunting diberikan selama 90 hari. Bantuan yang diberikan berupa makanan lengkap kaya protein tiga kali sehari.
"Tentunya harapan ke depannya untuk anak-anak hebat, berkualitas dan harapan bangsa. Karena ini merupakan Program Nasional dari Presiden Jokowi, menurunkan stunting harus di bawah 14 persen," ujarnya.
PAM Jaya akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PMT kepada 59 balita terindikasi stunting.
"Pemberian makanan terhadap anak dan akan di evaluasi dan di monitor langsung. Memang harusnya seperti itu jangan hanya memberi bantuan saja tapi ikut juga memonitor. Alhamdulillah sudah memberikan harapan," ujarnya.
Baca juga: Walkot Jaktim pastikan gizi balita stunting terpenuhi
Ketua DWP PAM Jaya Lya Arief Nasrudin mengatakan bantuan PAM Jaya merupakan bagian dari "Corporate Social Responsibility" (CSR) melalui kerja sama dengan PKK di wilayah Jakarta Timur (Jaktim).
"PAM Jaya dengan CSR berkomitmen berkolaborasi antara Dharma Wanita dengan PKK wilayah sekarang dengan Jakarta Timur mengentaskan masalah stunting. Semoga, mudah-mudahan program ini, 'zero' stunting di Jakarta Timur," kata Lya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus berupaya menekan angka stunting di wilayah dengan menggandeng sejumlah pihak, salah satunya dunia usaha.
Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim menargetkan angka stunting atau tengkes bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program. Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus stunting di Jakarta Timur masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: