"Kemenkes dalam hal ini belajar dari pandemi COVID-19 bahwa pentingnya pentahelix atau kerja sama lintas pemangku kepentingan itu harus terus dilakukan," kata Siti saat ditemui usai acara penutupan operasi COVID-19 Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Senin.
Baca juga: Epidemiolog ungkap 3 skenario yang mungkin terjadi pasca-endemi COVID
Ia menyebutkan ada program-program rutin yang perlu dikuatkan kembali setelah selama tiga tahun fokus dunia kesehatan Indonesia dipusatkan pada COVID-19, di antaranya menurunkan angka kematian ibu, stunting (kurang gizi kronis), tuberkulosis, kaki gajah, dan pemenuhan cakupan imunisasi dasar lengkap, serta penanganan kejadian luar biasa polio dan rabies yang kasusnya belakangan juga meningkat.
"Ke depan, dengan aplikasi satu sehat dan menggunakan lebih banyak pemanfaatan digitalisasi, menjadi penting untuk penguatan pengawasan, apalagi penyakit seperti COVID-19 dan penyakit menular lainnya ini sebagian besar disebabkan oleh binatang atau zoonotik, jadi penguatan pengawasan oleh masyarakat juga perlu dilakukan," ucapnya.
Baca juga: KSP: Sistem kesehatan nasional diperkuat setelah darurat COVID dicabut
Baca juga: Kemenkes: Tak ada batasan jelas, kapan pandemi berakhir
Untuk itu, menurutnya, penting bagi PMI untuk terus berkolaborasi lintas sektor guna membangun kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat.
"Kita lihat kembali, PMI kan bukan berarti harus mengurus semua bidang kesehatan, tetapi artinya, bagaimana membangun masyarakat untuk siap siaga bencana, baik itu bencana alam maupun bencana non-alam, saya rasa itu yang perlu kita kolaborasikan," tuturnya.