Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, memproduktifkan lahan tidur milik PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dalam rangka menyukseskan program penanaman pisang di Sulsel.

Bahtiar Baharuddin mendorong Sulsel menjadi produsen pisang terbesar di Indonesia dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, utamanya lahan yang tidur, kering, yang tidak produktif, baik itu milik masyarakat, negara dan pemerintah daerah.

"Saya cari lahan untuk ditanami pisang. Saya mendorong Sulsel untuk ditanami pisang dan menjadi produsen," kata Bahtiar dalam keterangannya yang diterima di Makassar, Senin.

Ia menjelaskan, lahan kering tidur perlu dioptimalkan untuk dimanfaatkan dan menghasilkan. Program ini dapat mendatangkan penghasilan Rp6,7 juta per hektar lahan di Sulsel.

Baca juga: Dirut: Produksi gula PTPN XIV kembali bergeliat

Lahan tidur kering tersebut sayang jika tidak dimanfaatkan. Bahtiar berharap Hak Penggunaan Lahan (HPL) diberikan ke daerah dan masyarakat, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

"HPL-nya untuk dikerjakan masyarakat, terhadap masalah yang ada, kita cari solusi jalan keluarnya. Bagaimana lahan ini bisa digunakan masyarakat produktif,"jelasnya saat melakukan kunjungan ke PTPN XIV di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan, PTPN sendiri memiliki 6.000 hektar yang berpotensi untuk ditanami, termasuk pisang karena telah dilakukan kajian ekonomi.

"Supaya betul-betul bisa digarap juga oleh warga yang ada di PTPN XIV dan masih banyak juga yang lain, hutan produksi yang bisa kita produktifkan untuk masyarakat kita," ujarnya.

Baca juga: Menteri ATR/BPN janji selesaikan sengketa lahan PTPN XIV di Wajo