Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menyelenggarakan Konferensi Kerja XVII di Bandar Lampung pada 28-30 September 2023 guna membahas perkembangan ilmu terbaru mewujudkan kesehatan organ paru di Indonesia.

"Kami harapkan agar konferensi kerja ini bukan hanya membicarakan perkembangan ilmu terbaru, tetapi juga dapat secara jelas memberi rekomendasi dan perannya dalam mewujudkan kesehatan paru-paru di Indonesia," kata Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan kegiatan itu menjadi rangkaian kerja PDPI dalam rangka menyambut Hari Paru Sedunia yang diperingati setiap 25 September.

Menurut Tjandra, kesehatan paru merupakan masalah kesehatan amat penting di dunia dan di Indonesia.

Baca juga: PDPI: Polusi udara dapat memicu zat karsinogen penyebab kanker paru

Infeksi paru, kata dia, dikenal luas oleh publik seperti COVID-19, tuberkulosis, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), bronkitis, dan pneumonia.

Selain itu, juga ada asma, penyakit paru kronik, dan kanker paru-paru.

"Belum lagi MERS CoV dan bahkan penyakit virus Nipoah yang kini banyak dibicarakan," katanya.

Tjandra mengatakan Hari Paru Sedunia 2023 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan organ paru-paru.

Selain itu, momentum tersebut juga secara nyata meningkatkan kinerja untuk mewujudkan terbentuknya kesehatan paru.

Baca juga: PDPI: Polusi udara pencetus penyakit asma kambuh

"Semua warga harus mendapat pelayanan kesehatan paru yang baik," katanya.

Tjandra yang juga menjabat sebagai Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI mengatakan upaya mencegah terjadinya penyakit paru-paru dapat dilakukan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak merokok.

"Untuk perokok agar segera berhenti, baik dengan upaya sendiri, konseling maupun pendekatan farmakologi," katanya.

Selain itu, masalah kesehatan paru-paru juga dapat diantisipasi dengan pemberian vaksinasi pada beberapa penyakit infeksi, termasuk vaksin COVID-19, vaksin influenza, vaksin respiratory syncytial virus (RSV), dan vaksin pneumonia.

Menurut Tjandra, dokter spesialis paru yang tergabung dalam PDPI merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan paru-paru di Indonesia.

Baca juga: PDPI: Rataan usia kanker paru di Indonesia 5-10 tahun lebih muda

Dalam agenda Konferensi Kerja XVII di Bandar Lampung, kata Tjandra, juga dibahas tentang berbagai langkah pengendalian penyakit, tentunya termasuk penyakit paru-paru, berupa surveilan, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan.