Khofifah: Pembangunan keberlanjutan adalah sebuah kebutuhan
24 September 2023 14:39 WIB
Tangkapan layar - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan usai prosesi pelantikan Pj Bupati yang dipantau melalui kanal Youtube Kominfo Jatim dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/9/2023). ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin/aa.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembangunan keberlanjutan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dilakukan oleh seluruh kepala daerah dalam mewujudkan pembangunan di daerah.
Usai pelantikan enam penjabat (pj) bupati di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Minggu, Khofifah mengingatkan kepada seluruh pj kepala daerah untuk saling berkoordinasi dengan para mantan kepala daerah terkait keberlanjutan pembangunan.
"Sustainable development itu sebuah kebutuhan. Jadi, pembangunan keberlanjutan itu kebutuhan. Saya juga awal-awal cukup sering berkomunikasi dengan Pakde Karwo (Soekarwo) jika ada hal yang saya butuh penjelasan dari beliau," kata Khofifah.
Menurut dia, pencapaian prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur merupakan hasil dari kinerja dengan fondasi dibangun oleh para pemimpin terdahulu.
"Jadi, jangan melakukan monopoli tafsir, menurut saya, karena itu kurang tepat karena para pimpinan pendahulu yang telah memiliki rencana strategi terlebih dahulu, termasuk Pak Imam Utomo," jelas Khofifah.
Baca juga: Gubernur Jatim optimistis "startup" buka banyak peluang kerja
Dia mencontohkan hal itu merujuk saat mantan gubernur Jawa Timur Imam Utomo membuat Puspo Agro.
"Jadi, saya tanya bagaimana Puspo Agro itu, sama juga dengan para mantan gubernur yang lain," tutur Khofifah.
Oleh karena itu, lanjutnya, hal itu juga berlaku bagi para penjabat bupati yang baru saja dilantik, supaya berkomunikasi dengan para pendahulu.
"Pj ini bukan pilihan masyarakat, jadi lebih ke penugasan karena ada tiga yang diusulkan oleh pemprov, tiga diusulkan DPRD kabupaten, lalu tiga dari Kementerian Dalam Negeri," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim harap kehadiran MCC mampu tekan pengangguran
Khofifah melantik enam penjabat bupati di Surabaya, Minggu, yaitu Pj Bupati Pamekasan Masrukin, sebelumnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan; Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie, sebelumnya sebagai Kepala Biro Hukum Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Pj Bupati Pasuruan Andriyanto, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur.
Kemudian, Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, sebelumnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo; Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, sebelumnya sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur; serta Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto, sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso.
Selanjutnya, di sesi kedua, Minggu, dijadwalkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan untuk pj bupati Jombang, pj bupati Nganjuk, pj bupati Bojonegoro, pj bupati Madiun, pj bupati Magetan, dan pj wali kota Malang.
Baca juga: Pemprov Jatim berkomitmen kuatkan ekosistem ekonomi kreatif
Usai pelantikan enam penjabat (pj) bupati di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Minggu, Khofifah mengingatkan kepada seluruh pj kepala daerah untuk saling berkoordinasi dengan para mantan kepala daerah terkait keberlanjutan pembangunan.
"Sustainable development itu sebuah kebutuhan. Jadi, pembangunan keberlanjutan itu kebutuhan. Saya juga awal-awal cukup sering berkomunikasi dengan Pakde Karwo (Soekarwo) jika ada hal yang saya butuh penjelasan dari beliau," kata Khofifah.
Menurut dia, pencapaian prestasi yang diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur merupakan hasil dari kinerja dengan fondasi dibangun oleh para pemimpin terdahulu.
"Jadi, jangan melakukan monopoli tafsir, menurut saya, karena itu kurang tepat karena para pimpinan pendahulu yang telah memiliki rencana strategi terlebih dahulu, termasuk Pak Imam Utomo," jelas Khofifah.
Baca juga: Gubernur Jatim optimistis "startup" buka banyak peluang kerja
Dia mencontohkan hal itu merujuk saat mantan gubernur Jawa Timur Imam Utomo membuat Puspo Agro.
"Jadi, saya tanya bagaimana Puspo Agro itu, sama juga dengan para mantan gubernur yang lain," tutur Khofifah.
Oleh karena itu, lanjutnya, hal itu juga berlaku bagi para penjabat bupati yang baru saja dilantik, supaya berkomunikasi dengan para pendahulu.
"Pj ini bukan pilihan masyarakat, jadi lebih ke penugasan karena ada tiga yang diusulkan oleh pemprov, tiga diusulkan DPRD kabupaten, lalu tiga dari Kementerian Dalam Negeri," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim harap kehadiran MCC mampu tekan pengangguran
Khofifah melantik enam penjabat bupati di Surabaya, Minggu, yaitu Pj Bupati Pamekasan Masrukin, sebelumnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan; Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie, sebelumnya sebagai Kepala Biro Hukum Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Pj Bupati Pasuruan Andriyanto, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur.
Kemudian, Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, sebelumnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo; Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, sebelumnya sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur; serta Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto, sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso.
Selanjutnya, di sesi kedua, Minggu, dijadwalkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan untuk pj bupati Jombang, pj bupati Nganjuk, pj bupati Bojonegoro, pj bupati Madiun, pj bupati Magetan, dan pj wali kota Malang.
Baca juga: Pemprov Jatim berkomitmen kuatkan ekosistem ekonomi kreatif
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: