Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PERHOMPEDIN Jaya) kembali menggelar simposium The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM), membahas masa depan penanganan dan manajemen kanker.

“Kita menyadari kanker itu makin lama makin banyak di dunia, kita melihatnya makin ke sini makin banyak yang terkena dan sudah stadium lanjut, ini yang menjadi alasan kami kembali menyelenggarakan ROICAM,” ujar Ketua ROICAM ke-10, Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD, K-HOM, M. Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, pada konferensi pers ROICAM 10 di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Kista ginjal bersifat jinak, bukan kanker

Pada penyelenggaraannya yang ke-10, acara ini dimulai dengan lokakarya yang membahas berbagai topik, meliputi nutrisi pada pasien dengan kanker, tatalaksana trombosis pada kanker, manajemen infeksi pada kanker, hingga persiapan serta penanggulangan efek samping akibat kemoterapi.

Gelaran ini juga membentuk 14 simposium untuk para tenaga medis yang mengangkat topik mulai dari kanker payudara, kanker paru, kanker usus besar, kanker nasofaring, limfoma, hingga penggunaan precision medicine Car -T Cell pada tata laksana limfoma yang agresif.

“Kami berharap acara ini tetap bisa berlanjut dan berdampak pada bangsa dan negara khususnya dokter spesialis di Indonesia, meski dilakukan di Jakarta namun pesertanya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, untuk mendapat pengetahuan baru tentang kanker,” imbuh Aru.

Lebih lanjut, ROICAM 10 membuka kesempatan pada para dokter umum, internis dan trainee Hematologi untuk membawakan laporan kasus dan hasil penelitiannya mengenai kanker.

ROICAM 10 juga mengadakan seminar untuk publik awam dengan topik “Vaksin pada Pasien dengan Kanker”, “Deteksi Dini Kanker”, “Aktivitas Fisik dan Nutrisi pada Pasien dengan Kanker” dengan menghadirkan sejumlah pembicara luar negeri yakni dari St. Vincent Private Hospital Melbourne, Bangkok Hospital, RS Mount Elizabeth Singapura, dan Eulji University Korea.

“Seminar ini juga berfokus melakukan pencegahan dan deteksi dini pada kanker-kanker yang bisa dilakukan pencegahan dan deteksi dini. Kali ini pesertanya lebih dari 500 peserta dan 98 peserta lokakarya yang meningkatkan keterampilan para dokter umum maupun spesialis mengenai kanker ini,” kata Ikhwan.

Adapun acara yang bertajuk “Satu Dekade Roicam: Memperkuat Peran Internis dalam Tata Laksana Penyakit Kanker dengan Tim Multidisiplin untuk Pelayanan Kanker yang Berkualitas dan Cost Effective” itu digelar di dua tempat, yaitu RS Kanker Dharmais dan simposium di Hotel Shangri-La Jakarta, pada 22-24 September 2023.

Baca juga: Mengenal Imunoterapi, opsi pengobatan kanker selain kemoterapi

Baca juga: Obat kuat tak berhubungan dengan risiko kanker prostat

Baca juga: Pria disarankan periksa kanker prostat pada usia 50 tahun