Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di lingkungan pesantren merupakan solusi bagi lulusannya untuk dapat meningkatkan kompetensi agar dapat bersaing di dunia kerja.

"Alasan pendirian BLK Komunitas di pesantren karena lulusan pesantren masih sering dibanding-bandingkan dengan lulusan sekolah umum lainnya," ujar Menaker Ida dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Kemnaker: Instruktur BLK Komunitas miliki peran bangun SDM

Ia mengatakan dengan adanya BLK Komunitas di lingkungan pesantren ini diharapkan para lulusannya dapat bersaing dengan lulusan pendidikan umum.

Saat meresmikan BLK Komunitas di Pondok Pesantren Salafiyah Annahdliyah Maftahul Uluum, Blitar, Jawa Timur, Ida Fauziyah menilai masyarakat Indonesia sudah tepat dalam menempatkan anak-anaknya untuk dididik di pesantren, di mana salah satu aspek yang ditekankan dalam pendidikan pesantren adalah penguatan soft skill.

Oleh karena itu, menurut dia, untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada di pesantren tersebut, akan menjadi lebih baik jika lulusan pesantren juga diperkuat pada aspek hard skill-nya.

Baca juga: Menaker: BLK Komunitas upaya kembangkan kompetensi angkatan kerja

"Saat ini pemerintah juga terus menggenjot hard skill untuk membekali lulusan pesantren dengan kompetensi," katanya.

BLK Komunitas di Ponpes Maftahul Uluum adalah salah satu BLK Komunitas yang didirikan pada 2022. BLK Komunitas ini memiliki program kejuruan teknik informatika.

Usai meresmikan BLK Komunitas di Ponpes Maftahul Uluum, Menaker Ida Fauziyah juga mengunjungi BLK Komunitas Pertakina yang telah berdiri pada 2021.

Baca juga: Menaker: 3.757 BLK Komunitas telah terbangun hingga tahun 2022

BLK Komunitas Pertakina memiliki kejuruan bahasa, yang selama ini menggelar program pelatihan Junior Administrative Assistant, Bahasa Jepang untuk Calon Pekerja Migran Indonesia, dan bahasa dan budaya Jepang N4.