Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mengatakan telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron saat ia berkunjung ke Rusia terkait kemungkinan dan kerja sama untuk mengakhiri konflik di Suriah.

"Atas inisiatif perdana menteri, kami membicarakan soal kemungkinan opsi untuk perkembangan positif situasi yang ada dan langkah yang perlu ditempuh untuk itu," kata Putin setelah berbincang dengan Cameron di sebuah tempat peristirahatan di wilayah selatan Sochi, sebagaimana dikutip oleh media milik pemerintah.

"Kami memiliki keinginan yang sama untuk menghentikan kekerasan dan menciptakan proses menuju solusi damai yang mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan Suriah," ujar dia seperti dikutip AFP.

Negara-negara Barat dan Rusia berulangkali silang pendapat terkait konflik Suriah, dengan Amerika Serikat dan Eropa menuduh Moskow mencari cara memperkuat Presiden Bashar al-Assad dan menyuplai pasokan militer ke Damaskus.

Cameron mengatakan sudah menjadi "rahasia umum" bahwa Rusia dan Inggris memiliki perbedaan pendapat terkait konflik Suriah namun mereka sama-sama ingin menghentikan pertumpahan darah, membiarkan rakyat Suriah memilih pemerintahnya dan mencegah pertumbuhan ekstremisme.

Pemimpin Inggris tersebut mendukung sepenuhnya hasil pertemuan antara sejumlah diplomat AS dan Rusia pada pekan ini yang menyetujui upaya bersama untuk mencari solusi.

"Kita seharussnya bukan hanya mendudukkan rezim Suriah dan pihak oposisi di meja perundingan, namun membantu pembentukan dan pembangunan pemerintah transisi di Suriah," ujar Cameron menambahkan. (G006/H-AK)