Polisi tangkap empat terduga teroris jaringan Abu Roban
10 Mei 2013 22:10 WIB
Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung, Jabar, Rabu (8/5)(FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap empat terduga teroris jaringan Abu Roban di Lampung pada Kamis (9/5) dan Jumat.
"Para pelaku yang ditangkap hari ini di Lampung terkait jaringan Abu Roban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.
Empat terduga teroris yang ditangkap pada Kamis (9/5) yakni Solihin alias Abdul Latif alias Dino alias Awan pekerja sablon baju sekolah, Solihin beralamat di Kelurahan Rawasari Nomor 10 Kecamatan Kandis Bandar Lampung, katanya.
"Dia bertugas mensurvei tempat, dan mengambil brangkas pada perampokan di BRI Lampung dan mendapat bagian Rp5 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Terduga kedua adalah Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi Putra Mahardika pekerjaan swasta. Ali memiliki alamat Warangin Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu Lampung, katanya.
"Pada saat perampokan bertugas sebagai pengikat `costumer service` dengan mengancam menggunakan pisau, mendapat bagian Rp5 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Selanjutnya Densus 88 pada Jumat (10/5) melakukan penangkapan di Desa Sukaharjo Pringsewu, Lampung sekitar pukul 05.30 WIB yakni Dedy Rofaizal alias Faisal alias Jaka sehari-hari bekerja sebagai guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajar di SMKN I Lampung Tengah, katanya.
"Dedy dalam aksi perampokan BRI bertugas sebagai Ketua Kelompok Lampung, mendapat bagian Rp15 juta dari hasil perampokan . Sebagai pelaku perampokan BRI unit Bulukarto dan sebagai penyedia sarana dan prasarana," kata Boy.
Terduga teroris keempat yang ditangkap Abu Nabila alias bang Yos, beralamat di Karang Anyar Blok 3 Jati Agung, Lampung Selatan pekerjaan penjual bakso keliling, katanya.
"Dia sebagai pemantau di depan Polsek kalau ada polisi yang akan mengetahui aksi mendapat bagian Rp10 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Hasil penggeledahan di rumah kontrakan Solihin alias Dino di Wai Kandis ditemukan alat-alat dan perlengkapan yang digunakan untuk perampokan seperti baju kemeja lengan panjang sebanyak tiga helai, pisau lipat satu bilah, penutup wajah, sarung tangan dua pasang dan plastik pengikat tangan korban, katanya.
Abu Roban termasuk tujuh terduga teroris yang tewas tertembak saat penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 pada Rabu (8/5).
Tujuh orang yang tewas tersebut adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame. Sedangkan terduga teroris yang ditangkap dalam keadaan hidup berjumlah 17 orang, katanya.
"Para terduga teroris tersebut ditangkap di empat tempat yakni Jakarta, Kendal, Kebumen dan Bandung," kata Boy.
"Para pelaku yang ditangkap hari ini di Lampung terkait jaringan Abu Roban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.
Empat terduga teroris yang ditangkap pada Kamis (9/5) yakni Solihin alias Abdul Latif alias Dino alias Awan pekerja sablon baju sekolah, Solihin beralamat di Kelurahan Rawasari Nomor 10 Kecamatan Kandis Bandar Lampung, katanya.
"Dia bertugas mensurvei tempat, dan mengambil brangkas pada perampokan di BRI Lampung dan mendapat bagian Rp5 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Terduga kedua adalah Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi Putra Mahardika pekerjaan swasta. Ali memiliki alamat Warangin Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu Lampung, katanya.
"Pada saat perampokan bertugas sebagai pengikat `costumer service` dengan mengancam menggunakan pisau, mendapat bagian Rp5 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Selanjutnya Densus 88 pada Jumat (10/5) melakukan penangkapan di Desa Sukaharjo Pringsewu, Lampung sekitar pukul 05.30 WIB yakni Dedy Rofaizal alias Faisal alias Jaka sehari-hari bekerja sebagai guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajar di SMKN I Lampung Tengah, katanya.
"Dedy dalam aksi perampokan BRI bertugas sebagai Ketua Kelompok Lampung, mendapat bagian Rp15 juta dari hasil perampokan . Sebagai pelaku perampokan BRI unit Bulukarto dan sebagai penyedia sarana dan prasarana," kata Boy.
Terduga teroris keempat yang ditangkap Abu Nabila alias bang Yos, beralamat di Karang Anyar Blok 3 Jati Agung, Lampung Selatan pekerjaan penjual bakso keliling, katanya.
"Dia sebagai pemantau di depan Polsek kalau ada polisi yang akan mengetahui aksi mendapat bagian Rp10 juta dari hasil perampokan," kata Boy.
Hasil penggeledahan di rumah kontrakan Solihin alias Dino di Wai Kandis ditemukan alat-alat dan perlengkapan yang digunakan untuk perampokan seperti baju kemeja lengan panjang sebanyak tiga helai, pisau lipat satu bilah, penutup wajah, sarung tangan dua pasang dan plastik pengikat tangan korban, katanya.
Abu Roban termasuk tujuh terduga teroris yang tewas tertembak saat penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 pada Rabu (8/5).
Tujuh orang yang tewas tersebut adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame. Sedangkan terduga teroris yang ditangkap dalam keadaan hidup berjumlah 17 orang, katanya.
"Para terduga teroris tersebut ditangkap di empat tempat yakni Jakarta, Kendal, Kebumen dan Bandung," kata Boy.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: