Lomba foto industri hijau komunikasikan capain industri
10 Mei 2013 20:38 WIB
Penutupan Pameran Foto Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retaubun menyerahkan Plakat kepada Juara I pada Lomba dan Pameran Foto Industri Hijau di Plasa Pameran Industri, Jakarta 10 Mei 2013 (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Lomba dan pameran foto bertema "Industri Hijau" di Plasa Pameran Industri Kemenperin dinilai strategis untuk mengkomunikasikan kebijakan dan capaian sektor industri di tanah air kepada masyarakat luas.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan acara ini dijadikan agenda tahunan dengan melibatkan banyak pihak, sebagai bagian dari upaya kita mensosialisasikan prestasi dan kemampuan industri dalam negeri menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa yang akan datang," kata Wakil Perindustrian Alex SW Retraubun saat menutup Lomba dan Pameran Foto yang berlangsung sejak tanggal 7 Mei 2013 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat.
Wamenperin menambahkan, pemenang dari lomba foto tersebut memang mendapatkan sejumlah penghargaan dan hadiah. Namun, pemberian penghargaan ini hendaknya tidak dilihat dari nilainya, tapi juga diharapkan dapat memotivasi para fotografer untuk tetap menciptakan karya-karya yang dapat menginspirasi semua pihak dalam membangun kemandirian industri nasional.
Ia mengungkapkan Kemenperin terus mendorong pengembangan industri hijau dalam upaya mendukung komitmen Pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Langkah tersebut, kata dia, sesuai amanah Presiden RI dalam pertemuan mengenai perubahan iklim di Copenhagen pada tahun 2009, dimana Indonesia pada tahun 2020 bertekad menurunkan emisi GRK sebesar 26 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.
"Pada 2000, emisi GRK nasional sebesar 1,3 juta Gigagram CO2 equivalen. Sektor industri berkontribusi sebesar 3,12 persen dari proses produksi dan 9,63 persen dari penggunaan energi. Terdapat delapan sektor industri yang tergolong memberikan kontribusi emisi GRK yang besar antara lain industri semen, industri baja, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri keramik, industri pupuk, industri petrokimia, serta industri makanan dan minuman," ujarnya.
Menurut dia, tantangan pemerintah saat ini adalah pengembangan industri hijau yang kompetitif dengan sasaran pemanfaatan peluang ekonomi ramah lingkungan (green economy) serta mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor industri hijau pada PDB nasional.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan acara ini dijadikan agenda tahunan dengan melibatkan banyak pihak, sebagai bagian dari upaya kita mensosialisasikan prestasi dan kemampuan industri dalam negeri menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa yang akan datang," kata Wakil Perindustrian Alex SW Retraubun saat menutup Lomba dan Pameran Foto yang berlangsung sejak tanggal 7 Mei 2013 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat.
Wamenperin menambahkan, pemenang dari lomba foto tersebut memang mendapatkan sejumlah penghargaan dan hadiah. Namun, pemberian penghargaan ini hendaknya tidak dilihat dari nilainya, tapi juga diharapkan dapat memotivasi para fotografer untuk tetap menciptakan karya-karya yang dapat menginspirasi semua pihak dalam membangun kemandirian industri nasional.
Ia mengungkapkan Kemenperin terus mendorong pengembangan industri hijau dalam upaya mendukung komitmen Pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Langkah tersebut, kata dia, sesuai amanah Presiden RI dalam pertemuan mengenai perubahan iklim di Copenhagen pada tahun 2009, dimana Indonesia pada tahun 2020 bertekad menurunkan emisi GRK sebesar 26 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.
"Pada 2000, emisi GRK nasional sebesar 1,3 juta Gigagram CO2 equivalen. Sektor industri berkontribusi sebesar 3,12 persen dari proses produksi dan 9,63 persen dari penggunaan energi. Terdapat delapan sektor industri yang tergolong memberikan kontribusi emisi GRK yang besar antara lain industri semen, industri baja, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri keramik, industri pupuk, industri petrokimia, serta industri makanan dan minuman," ujarnya.
Menurut dia, tantangan pemerintah saat ini adalah pengembangan industri hijau yang kompetitif dengan sasaran pemanfaatan peluang ekonomi ramah lingkungan (green economy) serta mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor industri hijau pada PDB nasional.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: