Makassar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menjanjikan segera mengungkap kasus kekerasan dan penganiayaan atas ulah geng motor yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa baik dari jurnalis maupun masyarakat.

"Kami segera membentuk tim khusus untuk menangkap pelaku geng motor yang sudah meresahkan masyarakat, kami turut prihatin kepada rekan jurnalis yang terkena anak panah dan badik atas korban kekerasan geng motor," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Endi Sutendi di Makassar, Jumat.

Endi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan instruksi khusus terkait penuntasan geng motor dan aksi premanisme yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Ada empat saksi sudah di periksa dan titik terang sudah ada, hal ini guna menangkap dan mengungkapkan pelaku yang melakukan penganiyaan terhadap jurnalis," katanya.


Sebelumnya, kasus penganiyaan jurnalis terjadi pada Harun Jurnalis Fajar TV pada 6 April lalu terkena busur di lengannya di jalan Veteran Utara yang hendak liputan malam , kemudian disusul penikamam Muhammad Ardiansyah alias Endy, Jurnalis Trans TV di Jalan Urip Sumeharjo pada 9 Mei saat pulang liputan, saat itu ponselnya pun raib dibawa pelaku.

Sejumlah organisasi pers meminta dan menuntut kepolisian agar serius mungkin memecahkan dan menuntaskan persoalan ini.

"Makassar sudah tidak aman lagi, kami menuntut polisi segera menangkap dan memberantas geng motor dan preman yang sangat meresahkan masyarakat dan kaum jurnalis saat melaksanakan liputan," tandas Humaerah, Presidium Solidaritas Lembaga Jurnalis Indonesia Makassar.



(T.KR-DF/B/A034/A034) 10-05-2013 18:37:22