Keluarga terduga teroris pertimbangkan penerimaan warga
10 Mei 2013 16:30 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris di Mabes Polri Jakarta, Kamis (9/5) (ANTARA/Wahyu Putro A)
Bandung (ANTARA News) - Pihak keluarga terduga teroris yang tewas pada baku tembak di Cigondewah, Budi Syarif alias Angga, masih melihat pernerimaan warga di lokasi pemakaman untuk pemakaman anggota keluarganya itu.
"Saya masih membicarakannya dengan keluarga, masih perlu menempuh proses dengan Mabes Polri maupun melihat penerimaan dari masyarakat," kata Heri, kakak kandung Angga di Banjaran Wetan Kabupaten Bandung, Jumat.
Heri menyebutkan, Angga mungkin dimakamkan di Arjasari atau Pangalengan yang adalah daerah asal ibu kandung Angga, Ny Euis.
"Saya perlu melihat dulu jenazah adik saya itu, untuk memastikan, Sejauh ini kami belum melihatnya," kata Heri.
Ia berharap polisi memberi cara atau waktu untuk bisa meyakinkan masyarakat mengenai pemakaman jenazah terduga teroris itu. "Saya sempat ke TKP tapi tidak lihat jenazahnya, saya menunggu," katanya.
Heri mengaku sangat memaklumi jika masyarakat risih, namun dia berharap tidak mempengaruhi pelaksanaan pemakaman adiknya itu.
"Saya pulasara (pelihara) adik saya sebagai keluarga, darah daging kami. Kepada warga di sini mohon maaf bila kejadian ini membuat tidak nyaman, mohon pemakaman bisa lancar karena jenazahnya sama seperti yang lain, cuma perilakunya mungkin tidak perlu diikuti, itu saja," kata Heri.
Heri mengungkapkan keluarga mereka syok karena tidak menyangka keluarga mereka terkait jaringan terorisme.
Sementara itu, Asep, tetangga keluarga Suparman, ayahanda Angga, menyatakan tidak masalah Angga dimakamkan di daerahnya, namun kemungkinannya kecil terjadi karena lokasinya bukan pemakaman besar.
"Kami dari masyarakat di sini sih tidak ada masalah, tak tahu bila masyarakat di tempat lain untuk pemakamannya nanti," kata Asep.
"Saya masih membicarakannya dengan keluarga, masih perlu menempuh proses dengan Mabes Polri maupun melihat penerimaan dari masyarakat," kata Heri, kakak kandung Angga di Banjaran Wetan Kabupaten Bandung, Jumat.
Heri menyebutkan, Angga mungkin dimakamkan di Arjasari atau Pangalengan yang adalah daerah asal ibu kandung Angga, Ny Euis.
"Saya perlu melihat dulu jenazah adik saya itu, untuk memastikan, Sejauh ini kami belum melihatnya," kata Heri.
Ia berharap polisi memberi cara atau waktu untuk bisa meyakinkan masyarakat mengenai pemakaman jenazah terduga teroris itu. "Saya sempat ke TKP tapi tidak lihat jenazahnya, saya menunggu," katanya.
Heri mengaku sangat memaklumi jika masyarakat risih, namun dia berharap tidak mempengaruhi pelaksanaan pemakaman adiknya itu.
"Saya pulasara (pelihara) adik saya sebagai keluarga, darah daging kami. Kepada warga di sini mohon maaf bila kejadian ini membuat tidak nyaman, mohon pemakaman bisa lancar karena jenazahnya sama seperti yang lain, cuma perilakunya mungkin tidak perlu diikuti, itu saja," kata Heri.
Heri mengungkapkan keluarga mereka syok karena tidak menyangka keluarga mereka terkait jaringan terorisme.
Sementara itu, Asep, tetangga keluarga Suparman, ayahanda Angga, menyatakan tidak masalah Angga dimakamkan di daerahnya, namun kemungkinannya kecil terjadi karena lokasinya bukan pemakaman besar.
"Kami dari masyarakat di sini sih tidak ada masalah, tak tahu bila masyarakat di tempat lain untuk pemakamannya nanti," kata Asep.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: