Wamenaker: Kunci capai Indonesia Maju 2045 pengembangan kualitas SDM
22 September 2023 19:56 WIB
Wamenaker Afriansyah Noor menjadi pembicara pada seminar bertajuk "Peran Kementerian Ketenagakerjaan pada Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi" di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (22/9/2023). (FOTO ANTARA/HO-Kemenaker)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menyatakan bahwa program pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci untuk bisa mencapai target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Dalam keterangan di Jakarta, Jumat, ia mengatakan prioritas pembangunan nasional Indonesia saat ini sesuai arahan presiden ditujukan pada peningkatan kualitas SDM, terutama melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi dan kemitraan dengan industri.
Ia menambahkan pembenahan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi harus dilakukan serta dijalankan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.
"Penegasan utama dari Perpres ini yakni menjadikan pendidikan dan pelatihan mengacu kepada kebutuhan tenaga kerja dan lapangan usaha," katanyasaat menjadi pembicara pada seminar nasional di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Provinsi Papua.
Dalam seminar bertajuk "Peran Kementerian Ketenagakerjaan pada Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi" itu, Wamenaker juga mengatakan untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0 dan ekonomi digital saat ini, pemerintah telah membuat grand design revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang difokuskan untuk mendukung sektor prioritas pemerintah.
Revitalisasi ini, kata dia, mencakup berbagai aspek, mulai dari reformasi dan akreditasi lembaga, sertifikasi, hingga kolaborasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan.
"Melalui kolaborasi revitalisasi di bidang vokasi, pemerintah menargetkan untuk dapat segera meningkatkan kompetensi angkatan kerja khususnya generasi muda," demikian Afriansyah Noor
Baca juga: Menaker: Revitalisasi pendidikan vokasi langkah penting pacu mutu SDM
Baca juga: Menggagas Desa Vokasi untuk pemberdayaan dan penguatan SDM
Baca juga: Menaker ingin serikat pekerja turut serta investasi SDM
Baca juga: Kemenperin latih 253 ribu SDM industri lewat program Diklat 3 in 1
Dalam keterangan di Jakarta, Jumat, ia mengatakan prioritas pembangunan nasional Indonesia saat ini sesuai arahan presiden ditujukan pada peningkatan kualitas SDM, terutama melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi dan kemitraan dengan industri.
Ia menambahkan pembenahan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi harus dilakukan serta dijalankan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.
"Penegasan utama dari Perpres ini yakni menjadikan pendidikan dan pelatihan mengacu kepada kebutuhan tenaga kerja dan lapangan usaha," katanyasaat menjadi pembicara pada seminar nasional di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Provinsi Papua.
Dalam seminar bertajuk "Peran Kementerian Ketenagakerjaan pada Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi" itu, Wamenaker juga mengatakan untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0 dan ekonomi digital saat ini, pemerintah telah membuat grand design revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang difokuskan untuk mendukung sektor prioritas pemerintah.
Revitalisasi ini, kata dia, mencakup berbagai aspek, mulai dari reformasi dan akreditasi lembaga, sertifikasi, hingga kolaborasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan.
"Melalui kolaborasi revitalisasi di bidang vokasi, pemerintah menargetkan untuk dapat segera meningkatkan kompetensi angkatan kerja khususnya generasi muda," demikian Afriansyah Noor
Baca juga: Menaker: Revitalisasi pendidikan vokasi langkah penting pacu mutu SDM
Baca juga: Menggagas Desa Vokasi untuk pemberdayaan dan penguatan SDM
Baca juga: Menaker ingin serikat pekerja turut serta investasi SDM
Baca juga: Kemenperin latih 253 ribu SDM industri lewat program Diklat 3 in 1
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: