Mentan: Peternakan berkaitan erat dengan nutrisi masyarakat
22 September 2023 19:07 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat menyampaikan komentarnya soal Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Jumat (22/9/2023).. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan masalah peternakan adalah sesuatu yang sangat penting karena itu berkaitan dengan asupan nutrisi untuk masyarakat.
Menteri mengatakan hal itu dalam acara kegiatan peringatan ke-187 Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan di Indonesia yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Jumat.
"Energi di Kabupaten Boyolali untuk menjadi bagian-bagian melakukan konsolidasi berbagai konsepsi dan program baik yang sementara ini berlangsung serta kita faktalisasi dan melihat hasil-hasil yang ada," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang juga didampingi PJ Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrulloh.
Menurut Mentan, ada yang sangat berhasil dan ada yang sedang-sedang saja. Tentu banyak pekerjaan rumah dari hasil yang ada di wilayah Boyolali ini.
Baca juga: Mentan lepas ekspor 700 kg mangga bebas lalat buah ke Arab
Mentan mengatakan masalah peternakan adalah sesuatu yang sangat penting karena itu, berkaitan dengan nutrisi yang ada. Peternakan tidak hanya untuk makan, tetapi sekaligus sebagai lapangan kerja dan bisa dilakukan oleh rakyat secara langsung.
Presiden Jokowi sekarang sudah mempersiapkan dana-dana untuk memodali hal tersebut melalui kredit usaha rakyat atau KUR yang dipersiapkan dan Dirjen PKH bersama jajaran akan berada di lapangan bersama Kepala Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten kota untuk memfasilitasi masyarakat-masyarakat yang akan menggunakan fasilitas KUR di dalam program-program peternakan.
Apalagi dalam pencapaian Dirjen Peternakan satu tahun ini, kata Mentan, menunjukkan trens yang cukup baik. Hal itu, baik dari produksi dan budidaya serta bagaimana mengindustrialisasi dan menghilirisasi sampai dengan prospek ekspornya yang terus meningkat.
"Tentu tiga hal itu, menjadi ukuran-ukuran, karena kita sudah bekerja tentu belum maksimal dan masih ada pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan dan hari ini, menjadi bagian untuk menemukan PR-PR itu, di Boyolali untuk kepentingan negeri dan bangsa," katanya.
Baca juga: Mentan targetkan produksi beras 55,42 juta ton pada 2024
Data faktual tidak hanya faktual di lapangan, tetapi melalui digital sistem dan sudah memiliki alat seperti itu. Pihaknya berharap peternakan semakin maju dan mampu memandirikan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Pada saat ini, kata dia, menghadapi El Nino, sehingga semua langkah-langkah itu, yang diambil adalah memperkuat upaya maksimal. Bahwa, El Nino boleh datang tetapi makanan rakyat tetap dipersiapkan seperti apa yang menjadi perintah Presiden ke seluruh jajaran Menteri dan pemerintah daerah.
Pada analisa data jika El Nino kondisi rendah hingga sedang kurang lebih atau berdampak sekitar 380 ribu ton beras akan hilang, karena kekurangan air. Jika El Nino sampai ke tingkat tinggi adalah 1,2 juta hektare. Kami sudah menyiapkan langkahnya hingga 500 ribu ha.
Perintah Presiden pada enam provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. Empat daerah penyangga yakni Banten, Kalimantan Selatan, NTB, dan Lampung. ***1***
Menteri mengatakan hal itu dalam acara kegiatan peringatan ke-187 Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan di Indonesia yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Jumat.
"Energi di Kabupaten Boyolali untuk menjadi bagian-bagian melakukan konsolidasi berbagai konsepsi dan program baik yang sementara ini berlangsung serta kita faktalisasi dan melihat hasil-hasil yang ada," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang juga didampingi PJ Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrulloh.
Menurut Mentan, ada yang sangat berhasil dan ada yang sedang-sedang saja. Tentu banyak pekerjaan rumah dari hasil yang ada di wilayah Boyolali ini.
Baca juga: Mentan lepas ekspor 700 kg mangga bebas lalat buah ke Arab
Mentan mengatakan masalah peternakan adalah sesuatu yang sangat penting karena itu, berkaitan dengan nutrisi yang ada. Peternakan tidak hanya untuk makan, tetapi sekaligus sebagai lapangan kerja dan bisa dilakukan oleh rakyat secara langsung.
Presiden Jokowi sekarang sudah mempersiapkan dana-dana untuk memodali hal tersebut melalui kredit usaha rakyat atau KUR yang dipersiapkan dan Dirjen PKH bersama jajaran akan berada di lapangan bersama Kepala Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten kota untuk memfasilitasi masyarakat-masyarakat yang akan menggunakan fasilitas KUR di dalam program-program peternakan.
Apalagi dalam pencapaian Dirjen Peternakan satu tahun ini, kata Mentan, menunjukkan trens yang cukup baik. Hal itu, baik dari produksi dan budidaya serta bagaimana mengindustrialisasi dan menghilirisasi sampai dengan prospek ekspornya yang terus meningkat.
"Tentu tiga hal itu, menjadi ukuran-ukuran, karena kita sudah bekerja tentu belum maksimal dan masih ada pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan dan hari ini, menjadi bagian untuk menemukan PR-PR itu, di Boyolali untuk kepentingan negeri dan bangsa," katanya.
Baca juga: Mentan targetkan produksi beras 55,42 juta ton pada 2024
Data faktual tidak hanya faktual di lapangan, tetapi melalui digital sistem dan sudah memiliki alat seperti itu. Pihaknya berharap peternakan semakin maju dan mampu memandirikan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Pada saat ini, kata dia, menghadapi El Nino, sehingga semua langkah-langkah itu, yang diambil adalah memperkuat upaya maksimal. Bahwa, El Nino boleh datang tetapi makanan rakyat tetap dipersiapkan seperti apa yang menjadi perintah Presiden ke seluruh jajaran Menteri dan pemerintah daerah.
Pada analisa data jika El Nino kondisi rendah hingga sedang kurang lebih atau berdampak sekitar 380 ribu ton beras akan hilang, karena kekurangan air. Jika El Nino sampai ke tingkat tinggi adalah 1,2 juta hektare. Kami sudah menyiapkan langkahnya hingga 500 ribu ha.
Perintah Presiden pada enam provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. Empat daerah penyangga yakni Banten, Kalimantan Selatan, NTB, dan Lampung. ***1***
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: