Shanghai (ANTARA) - Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zones/FTZ) telah berperan sebagai penentu kecepatan reformasi dan keterbukaan China, kata seorang pejabat Kementerian Perdagangan China dalam sebuah forum pada Rabu (20/9).

Sejak mendirikan FTZ percontohan pertama di Shanghai pada 2013, negeri Tirai Bambu ini telah memiliki 21 FTZ secara nasional. "Hingga 302 inovasi kelembagaan telah dikembangkan di bidang-bidang ini dan dipromosikan secara nasional," kata Wakil Menteri Perdagangan China Guo Tingting.

Dalam satu dekade terakhir dan dengan luasnya yang kurang dari empat perseribu luas daratan negara, Guo menambahkan, area-area ini telah menyumbang 18 persen investasi asing dan volume perdagangan luar negeri.

Di masa depan, menurut Guo, FTZ percontohan akan lebih menyelaraskan kebijakan mereka dengan peraturan ekonomi dan perdagangan internasional berstandar tinggi, mendorong keterbukaan kelembagaan, dan meningkatkan akses pasar.

Selain itu, dalam FTZ percontohan, upaya-upaya akan dilakukan untuk memperkuat integrasi reformasi di berbagai bidang dan mencari cara untuk membangun klaster industri modern dengan karakteristiknya masing-masing, demikian Guo memaparkan.