Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing, yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp1,67 triliun pada periode 18-21 September 2023.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan nilai tersebut terdiri atas modal asing masuk ke pasar saham senilai Rp1,38 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp1,32 triliun, sementara modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp1,03 triliun.
Dengan demikian, sejak 1 Januari hingga 21 September 2023 modal asing bersih yang masuk di pasar SBN senilai Rp75,46 triliun dan di SRBI Rp1,14 triliun, serta yang keluar dari pasar saham sebesar Rp5,05 triliun.
Erwin menuturkan premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun sebesar 90,17 basis poin (bps) per 21 September 2023, naik dibandingkan per 15 September 2023 yang tercatat sebesar 78,09 bps.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah melemah pada Jumat pagi di level Rp15.380 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.370 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (21/9/2023).
Sementara rupiah melemah, indeks dolar AS menguat ke level 105,36 pada akhir perdagangan Kamis (21/9/2023).
Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,79 persen. Demikian juga dengan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke posisi 4,494 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar Rp4,45 triliun pada 11-14 September
Baca juga: BI catat aliran modal asing keluar Rp2,52 triliun
Baca juga: BI: Aliran modal asing masuk Rp5,33 triliun pada minggu awal Agustus
BI: Aliran modal asing masuk Rp1,67 triliun pada 18-21 September
22 September 2023 17:47 WIB
Ilustrasi - Uang dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU/aa.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: