"Demand (permintaan) itu menjadi penting untuk (PMI Manufaktur) supaya naik," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT), Kemenperin Taufiek Bawazier ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis.
Baca juga: Kemenperin: Industri hijau berpotensi bangkitkan sektor TPT Indonesia
Baca juga: Kemenperin restrukturisasi industri kayu guna tingkatkan ekspor
Menarik investasi ke Indonesia, kata Taufiek, juga dapat meningkatkan indeks PMI Manufaktur karena Indonesia merupakan negara yang menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
"Makanya kita perkuat agar investasinya juga mengarah ke supply chain (rantai pasok) yang masih kurang kita arahkan ke situ," sambungnya.
Sebagai informasi, indeks PMI Manufaktur Indonesia masih mencatatkan ekspansi pada level 53,9 poin per Agustus 2023. Angka tersebut meningkat dibandingkan bulan Juni 2023 yang tercatat pada level 52,5 poin.
Baca juga: Kemenperin: Minyak jelantah tengah dikembangkan jadi avtur
Baca juga: Kemenperin lepas ekspor perdana minyak jelantah "tertelusur" ke AS