IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
21 September 2023 17:16 WIB
Ilustrasi - Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz/aa.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 20,21 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.991,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,39 persen ke posisi 966,65.
“Bursa Asia mengikuti penurunan di Amerika Serikat (AS) semalam, karena The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, namun juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga sekali lagi sebelum akhir tahun,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 sampai 5,5 persen, namun terdapat indikasi akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun 2023 ini.
The Fed merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1 persen pada tahun ini, atau naik dua kali lipat lebih dibandingkan 1 persen pada proyeksi Juni 2023, kemudian, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,5 persen pada 2024, dibandingkan 1,1 persen pada proyeksi sebelumnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,12 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,82 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi yang turun minus 1,24 persen, diikuti sektor energi dan sektor keuangan yang turun minus 1,04 persen dan minus 0,56 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ICON, META, MSIN, HTAM dan ACST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni OASA, PTMP, INET, KJEN dan AHAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.094.290 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,29 miliar lembar saham senilai Rp9,64 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 321 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 452,80 poin atau 1,37 persen ke 32.571,00, indeks Hang Seng indeks melemah 230,18 poin atau 1,29 persen ke 17.655,41, indeks Shanghai melemah 23,87 poin atau 0,77 persen ke 3.084,70, dan indeks Strait Times menguat 38,48 poin atau 1,19 persen ke 3.203,52.
Baca juga: IHSG berpeluang mendatar di tengah The Fed tahan suku bunga
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 2,83 poin
IHSG ditutup melemah 20,21 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.991,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,39 persen ke posisi 966,65.
“Bursa Asia mengikuti penurunan di Amerika Serikat (AS) semalam, karena The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, namun juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga sekali lagi sebelum akhir tahun,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 sampai 5,5 persen, namun terdapat indikasi akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun 2023 ini.
The Fed merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1 persen pada tahun ini, atau naik dua kali lipat lebih dibandingkan 1 persen pada proyeksi Juni 2023, kemudian, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,5 persen pada 2024, dibandingkan 1,1 persen pada proyeksi sebelumnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,12 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,82 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi yang turun minus 1,24 persen, diikuti sektor energi dan sektor keuangan yang turun minus 1,04 persen dan minus 0,56 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ICON, META, MSIN, HTAM dan ACST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni OASA, PTMP, INET, KJEN dan AHAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.094.290 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,29 miliar lembar saham senilai Rp9,64 triliun. Sebanyak 209 saham naik, 321 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 452,80 poin atau 1,37 persen ke 32.571,00, indeks Hang Seng indeks melemah 230,18 poin atau 1,29 persen ke 17.655,41, indeks Shanghai melemah 23,87 poin atau 0,77 persen ke 3.084,70, dan indeks Strait Times menguat 38,48 poin atau 1,19 persen ke 3.203,52.
Baca juga: IHSG berpeluang mendatar di tengah The Fed tahan suku bunga
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 2,83 poin
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: