Konflik Rusia Ukraina
Gedung Putih minta Kongres setujui lagi bantuan militer untuk Ukraina
21 September 2023 16:25 WIB
Arsip - Prajurit Ukraina dari Brigade Pertahanan Teritorial Terpisah ke-108 menembakkan roket kecil ke arah pasukan Rusia dekat garis depan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 19 Agustus 2023. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi/as)
Washington (ANTARA) - Gedung Putih meminta Kongres menyetujui tambahan bantuan bantuan senilai miliaran dolar AS lagi untuk Ukraina.
Permintaan itu disampaikan setelah ofensif balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia yang terus berlanjut bakal menghadapi cuaca dingin dan kondisi-kondisi yang semakin berat.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap mendapatkan "perspektif medan perang" dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika keduanya bertemu di Gedung Putih pada Kamis, kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada wartawan.
"Ini sungguh momen yang kritis karena kita sudah memasuki musim gugur," kata Kirby.
Dia menambahkan bahwa Gedung Putih sudah mendesak Zelenskyy agar bertemu dengan parlemen AS untuk menyampaikan pendapatnya mengenai bantuan militer berkelanjutan, mengingat sejumlah anggota parlemen mengungkapkan keberatannya.
"Penting sekali bagi kita bisa mendapatkan restu bantuan tambahan itu," kata dia, seraya menekankan bahwa dampaknya akan "jauh lebih besar" jika Presiden Rusia Vladimir Putin dibiarkan menguasai Ukraina dan menerobos perbatasan NATO.
Baca juga: Di PBB, Zelenskyy bertemu Lula untuk bahas perdamaian
"Jika Anda beranggapan bahwa beban mendukung Ukraina saat ini tinggi, maka renungkanlah betapa besarnya pengorbanan nyawa dan harta jika kita pergi begitu saja dan membiarkan Putin menguasai Ukraina," kata dia.
"Maka percayalah, beban mempertahankan integritas kedaulatan dan wilayah, akan jauh lebih besar baik dalam darah maupun harta, termasuk darah rakyat Amerika," lanjut Kirby.
Biden yang berasal dari Partai Demokrat, mendesak Kongres memberikan tambahan bantuan senilai 24 miliar dolar AS (Rp369,33 triliun) untuk Ukraina dan kebutuhan-kebutuhan internasional lainnya akibat invasi Rusia.
Rekan-rekan Biden dari Partai Demokrat menguasai Senat, tapi Partai Republik tipis menguasai DPR. Republik sudah mengisyaratkan akan menolak permintaan tersebut.
"Kami berpandangan adalah penting sekali bagi Kongres mendengar langsung dari Presiden Zelenskyy tentang apa yang dia hadapi dalam ofensif balasan ini dan apa yang perlu dia lanjutkan," kata Kirby.
"Dia penyambung lidah terbaik untuk rakyat Ukraina dan angkatan bersenjatanya," sambung dia.
Zelenskyy akan bertemu dengan Biden pada Kamis sore waktu setempat setelah berpidato di depan Kongres dan bertemu dengan para pejabat militer AS.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina beri pelajaran pentingnya kemandirian energi
Ini akan menjadi pertemuan tatap muka keenam mereka, dan lawatan ketiga Zelenskyy ke Gedung Putih, kata Kirby.
Para pejabat AS mengatakan Biden berencana mengumumkan bantuan tambahan ke Ukraina, tapi Kirby tidak menjelaskan lebih jauh.
Dia mengungkapkan ada diskusi intensif soal memberikan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina, tapi belum ada keputusan yang diambil. Sistem persenjataan ini dapat terbang hingga 300 km.
Ukraina sudah berulang kali pemerintah Biden mengirimkan ATACMS guna membantu menyerang dan mengganggu jalur pasokan, pangkalan udara, dan jaringan kereta api di wilayah pendudukan Rusia.
Kirby mengatakan Ukraina mengalami kemajuan dalam ofensif balasannya, tetapi serangan itu "jelas" belum akan berakhir.
"Mereka akan terus memerlukan semua dukungan yang bisa mereka peroleh untuk mendapatkan kemajuan tersebut," pungkas Kirby.
Baca juga: Perang Rusia di Ukraina bayangi latihan perang NATO di Laut Baltik
Sumber: Reuters
Permintaan itu disampaikan setelah ofensif balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia yang terus berlanjut bakal menghadapi cuaca dingin dan kondisi-kondisi yang semakin berat.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap mendapatkan "perspektif medan perang" dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika keduanya bertemu di Gedung Putih pada Kamis, kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada wartawan.
"Ini sungguh momen yang kritis karena kita sudah memasuki musim gugur," kata Kirby.
Dia menambahkan bahwa Gedung Putih sudah mendesak Zelenskyy agar bertemu dengan parlemen AS untuk menyampaikan pendapatnya mengenai bantuan militer berkelanjutan, mengingat sejumlah anggota parlemen mengungkapkan keberatannya.
"Penting sekali bagi kita bisa mendapatkan restu bantuan tambahan itu," kata dia, seraya menekankan bahwa dampaknya akan "jauh lebih besar" jika Presiden Rusia Vladimir Putin dibiarkan menguasai Ukraina dan menerobos perbatasan NATO.
Baca juga: Di PBB, Zelenskyy bertemu Lula untuk bahas perdamaian
"Jika Anda beranggapan bahwa beban mendukung Ukraina saat ini tinggi, maka renungkanlah betapa besarnya pengorbanan nyawa dan harta jika kita pergi begitu saja dan membiarkan Putin menguasai Ukraina," kata dia.
"Maka percayalah, beban mempertahankan integritas kedaulatan dan wilayah, akan jauh lebih besar baik dalam darah maupun harta, termasuk darah rakyat Amerika," lanjut Kirby.
Biden yang berasal dari Partai Demokrat, mendesak Kongres memberikan tambahan bantuan senilai 24 miliar dolar AS (Rp369,33 triliun) untuk Ukraina dan kebutuhan-kebutuhan internasional lainnya akibat invasi Rusia.
Rekan-rekan Biden dari Partai Demokrat menguasai Senat, tapi Partai Republik tipis menguasai DPR. Republik sudah mengisyaratkan akan menolak permintaan tersebut.
"Kami berpandangan adalah penting sekali bagi Kongres mendengar langsung dari Presiden Zelenskyy tentang apa yang dia hadapi dalam ofensif balasan ini dan apa yang perlu dia lanjutkan," kata Kirby.
"Dia penyambung lidah terbaik untuk rakyat Ukraina dan angkatan bersenjatanya," sambung dia.
Zelenskyy akan bertemu dengan Biden pada Kamis sore waktu setempat setelah berpidato di depan Kongres dan bertemu dengan para pejabat militer AS.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina beri pelajaran pentingnya kemandirian energi
Ini akan menjadi pertemuan tatap muka keenam mereka, dan lawatan ketiga Zelenskyy ke Gedung Putih, kata Kirby.
Para pejabat AS mengatakan Biden berencana mengumumkan bantuan tambahan ke Ukraina, tapi Kirby tidak menjelaskan lebih jauh.
Dia mengungkapkan ada diskusi intensif soal memberikan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina, tapi belum ada keputusan yang diambil. Sistem persenjataan ini dapat terbang hingga 300 km.
Ukraina sudah berulang kali pemerintah Biden mengirimkan ATACMS guna membantu menyerang dan mengganggu jalur pasokan, pangkalan udara, dan jaringan kereta api di wilayah pendudukan Rusia.
Kirby mengatakan Ukraina mengalami kemajuan dalam ofensif balasannya, tetapi serangan itu "jelas" belum akan berakhir.
"Mereka akan terus memerlukan semua dukungan yang bisa mereka peroleh untuk mendapatkan kemajuan tersebut," pungkas Kirby.
Baca juga: Perang Rusia di Ukraina bayangi latihan perang NATO di Laut Baltik
Sumber: Reuters
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: