Jakarta (ANTARA News) - Tingkat kewirausahaan di Indonesia dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan dari 0.7 persen menjadi 1.4 persen. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat dan semua pihak mulai menyadari pentingnya eksistensi wirausaha di Indonesia.

"Namun peningkatan jumlah wirausaha ini sebaiknya dibarengi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja terampil sehingga bisnis tidak hanya mementingkan profit tapi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat," demikian keterangan tertulis panitia kegiatan Entrepreneurial Youth (E-Youth) di Jakarta, Rabu.

Disebutkan sebagaimana konsep dasar sustainable development yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa struktur perekonomian secara makro dan unit usaha secara mikro harus menyelaraskan antara keuntungan (profit), masyarakat (people), dan lingkungan (planet).

Untuk itu Badan Eksekutif Mahasiwa Universitas Bakrie mempersembahkan Entrepreneurial Youth (E-Youth) yang berinisiatif untuk mengangkat sociopreneur sebagai tema besar kompetisi bisnis tahunan.

Melalui sociopreneur maka dapat mengurangi dua masalah di Indonesia. Pertama terkait masalah sosial yang terjadi dan kedua masalah kekurangan wirausaha. Untuk mendapat pengetahuan mengenai itu akan diadakan Mega Seminar & Workshop pada 18 Mei 2013 di aula LIPI, Jakarta.

"Sebagai generasi muda, kita perlu memupuk rasa peduli para calon wirausaha maupun wirausaha muda terhadap keuntungan masyarakat banyak," sebut keterangan tertulis itu.

Profit yang didapatkan tidak semata menguntungkan sebagian pihak tapi juga menguntungkan berbagai pihak yang terlibat di rantai suplai bisnis, terutama pihak-pihak kurang berpendidikan yang hanya memiliki keterampilan tertentu.(*)