Airlangga: Program magang luar negeri bukti Indonesia punya kompetensi
21 September 2023 15:50 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto didampingi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam Seremoni Pelepasan 2.000 Calon Peserta Magang ke Jepang di Jakarta, Kamis (21/9/2023). ANTARA/Zubi Mahrofi/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, adanya program pemagangan ke luar negeri merupakan bukti bahwa angkatan muda Indonesia mempunyai kemampuan kompetensi.
"Program pemagangan ini juga membuat pemuda-pemudi memahami praktik-praktik terbaik, dan diharapkan pengetahuan, keterampilan, etos kerja pengalaman dapat diterapkan di Indonesia," ujar Menko Perekonomian Airlangga di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menaker: Program magang ke luar negeri upaya tingkatkan kompetensi SDM
Dalam sambutan seremoni pelepasan 2.000 calon peserta magang ke Jepang, Airlangga mengatakan, sebagian besar penduduk Indonesia saat ini masuk dalam usia produktif. Pada Februari 2023, dari 211,59 juta di usia kerja, sebanyak 146,62 juta di antaranya merupakan angkatan kerja muda produktif.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mendorong angkatan muda Indonesia untuk mengisi lapangan pekerjaan di sejumlah negara, terutama yang sedang memasuki periode aging population (penuaan penduduk), seperti Jepang.
"Saat ini banyak negara masuk dalam aging population, termasuk Jepang. Oleh karena itu kesempatan bagi pemuda-pemudi dari Indonesia bisa mengisi lapangan pekerjaan di Jepang dan salah satunya melalui program pemagangan," tuturnya.
Baca juga: Kemendikbud targetkan kirim 20.000 orang magang ke luar negeri
Ia juga berharap dari 2.000 orang yang akan magang ke Jepang saat ini bakal menjadi pemimpin perusahaan-perusahaan ke depannya.
Di samping itu, Menko Airlangga juga berharap para alumni peserta magang dapat menjadi pengusaha mandiri setelah kembali ke Tanah Air.
"Menjadi pengusaha mandiri merupakan hal yang penting. Apalagi didorong dari para perintisnya yang sudah berpengalaman di luar negeri dan juga mempunyai kompetensi," tuturnya.
Baca juga: Kemristekdikti kirim 13 peneliti ke luar negeri
Ia mengatakan, pemerintah dapat memberikan bantuan pembiayaan murah melalui kredit usaha rakyat (KUR) kepada para alumni peserta magang hingga Rp500 juta.
"Jadi kalau ada nanti alumni daripada peserta pemagangan yang ingin menjadi entrepreneur, saya bisa merekomendasikan untuk mendapatkan kredit usaha rakyat sampai dengan Rp500 juta dengan bunga 6 persen," katanya.
Baca juga: Menaker: Program magang ke luar negeri upaya tingkatkan kompetensi SDM
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga menekankan agar seluruh peserta dapat diberikan hak-haknya dan juga diberikan perlindungan selama menjalani program pemagangan di Jepang.
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah menyampaikan sebanyak 2.000 peserta pemagangan ke Jepang yang dilepas hari ini (21/9) berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja atau Sending Organization di Jabodetabek.
Ia menambahkan program pemagangan ke Jepang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak 1993 hingga tahun 2023, dan telah lebih dari 103.000 alumni yang berhasil menyelesaikan program pemagangan dengan baik.
Baca juga: Menaker: AP2LN sumbang peningkatan mutu pemagangan ke luar negeri
Ida mengatakan kementeriannya akan terus memasifkan program pemagangan ke Jepang untuk memaksimalkan pembangunan SDM menuju Indonesia Maju.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemnaker bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) telah melaksanakan berbagai program pendukung pemagangan ke Jepang, yakni berupa Bantuan Subsidi Pra Pemberangkatan senilai 100.000 yen atau sekitar Rp10 juta kepada peserta pemagangan.
Selain itu, juga terdapat Program Dana Usaha Mandiri senilai hingga 900.000 yen bagi peserta magang yang telah menyelesaikan program magang ke Jepang baik selama tiga tahun maupun lima tahun.
Baca juga: Kemnaker: Magang di luar negeri jembatan tingkatkan keterampilan
Baca juga: Ratusan mahasiswa dari luar negeri magang di Lombok Tengah
"Program pemagangan ini juga membuat pemuda-pemudi memahami praktik-praktik terbaik, dan diharapkan pengetahuan, keterampilan, etos kerja pengalaman dapat diterapkan di Indonesia," ujar Menko Perekonomian Airlangga di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menaker: Program magang ke luar negeri upaya tingkatkan kompetensi SDM
Dalam sambutan seremoni pelepasan 2.000 calon peserta magang ke Jepang, Airlangga mengatakan, sebagian besar penduduk Indonesia saat ini masuk dalam usia produktif. Pada Februari 2023, dari 211,59 juta di usia kerja, sebanyak 146,62 juta di antaranya merupakan angkatan kerja muda produktif.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mendorong angkatan muda Indonesia untuk mengisi lapangan pekerjaan di sejumlah negara, terutama yang sedang memasuki periode aging population (penuaan penduduk), seperti Jepang.
"Saat ini banyak negara masuk dalam aging population, termasuk Jepang. Oleh karena itu kesempatan bagi pemuda-pemudi dari Indonesia bisa mengisi lapangan pekerjaan di Jepang dan salah satunya melalui program pemagangan," tuturnya.
Baca juga: Kemendikbud targetkan kirim 20.000 orang magang ke luar negeri
Ia juga berharap dari 2.000 orang yang akan magang ke Jepang saat ini bakal menjadi pemimpin perusahaan-perusahaan ke depannya.
Di samping itu, Menko Airlangga juga berharap para alumni peserta magang dapat menjadi pengusaha mandiri setelah kembali ke Tanah Air.
"Menjadi pengusaha mandiri merupakan hal yang penting. Apalagi didorong dari para perintisnya yang sudah berpengalaman di luar negeri dan juga mempunyai kompetensi," tuturnya.
Baca juga: Kemristekdikti kirim 13 peneliti ke luar negeri
Ia mengatakan, pemerintah dapat memberikan bantuan pembiayaan murah melalui kredit usaha rakyat (KUR) kepada para alumni peserta magang hingga Rp500 juta.
"Jadi kalau ada nanti alumni daripada peserta pemagangan yang ingin menjadi entrepreneur, saya bisa merekomendasikan untuk mendapatkan kredit usaha rakyat sampai dengan Rp500 juta dengan bunga 6 persen," katanya.
Baca juga: Menaker: Program magang ke luar negeri upaya tingkatkan kompetensi SDM
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga menekankan agar seluruh peserta dapat diberikan hak-haknya dan juga diberikan perlindungan selama menjalani program pemagangan di Jepang.
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah menyampaikan sebanyak 2.000 peserta pemagangan ke Jepang yang dilepas hari ini (21/9) berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja atau Sending Organization di Jabodetabek.
Ia menambahkan program pemagangan ke Jepang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak 1993 hingga tahun 2023, dan telah lebih dari 103.000 alumni yang berhasil menyelesaikan program pemagangan dengan baik.
Baca juga: Menaker: AP2LN sumbang peningkatan mutu pemagangan ke luar negeri
Ida mengatakan kementeriannya akan terus memasifkan program pemagangan ke Jepang untuk memaksimalkan pembangunan SDM menuju Indonesia Maju.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemnaker bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) telah melaksanakan berbagai program pendukung pemagangan ke Jepang, yakni berupa Bantuan Subsidi Pra Pemberangkatan senilai 100.000 yen atau sekitar Rp10 juta kepada peserta pemagangan.
Selain itu, juga terdapat Program Dana Usaha Mandiri senilai hingga 900.000 yen bagi peserta magang yang telah menyelesaikan program magang ke Jepang baik selama tiga tahun maupun lima tahun.
Baca juga: Kemnaker: Magang di luar negeri jembatan tingkatkan keterampilan
Baca juga: Ratusan mahasiswa dari luar negeri magang di Lombok Tengah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: