PBB (ANTARA) - Gavin Newsom, gubernur Negara Bagian California di Amerika Serikat (AS), pada Rabu (20/9) mengecam industri bahan bakar fosil terkait krisis iklim.
"Krisis iklim ini merupakan sebuah krisis bahan bakar fosil. ... Ini tidak sulit dipahami. Ini soal pembakaran minyak. Soal pembakaran gas. Pembakaran batu bara. Dan kita perlu menyuarakan hal itu," ujar Newsom dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ambisi Iklim (Climate Ambition Summit), yang diselenggarakan pada pekan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Selama puluhan tahun, industri minyak telah mengelabui kita semua," ujar Newsom di hadapan para pemimpin dunia yang berkumpul untuk menghadiri KTT yang diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres itu.
"Mereka telah 'membeli' para politisi kita. Mereka telah menyangkal dan menunda ilmu pengetahuan serta informasi mendasar yang mereka ketahui, yang tidak mereka bagikan, atau yang mereka manipulasi. Kebohongan dan penyangkalan mereka selama puluhan tahun telah menciptakan kondisi yang bertahan hingga saat ini," katanya.
Terlepas dari sejarah panjang kepemimpinan California dalam aksi iklim, negara bagian ini adalah korban dari perubahan iklim, ujar Newsom.
California harus menghadapi berbagai penderitaan di tengah kebakaran hutan, banjir, dan kekeringan. Berbagai lokasi, gaya hidup, dan tradisi mengalami kehancuran tepat di depan mata terlepas dari kepemimpinan dan ambisi iklim California, kata sang gubernur.
"Saya mengatakan semua itu ... dengan semangat, bukan dengan tangan terkepal, tetapi dengan tangan terbuka, dalam sebuah apresiasi bahwa kita semua menghadapi masalah ini bersama-sama, dan menyadari bahwa kita semua memiliki situasi yang unik, kita semua memiliki tradisi yang unik, kita semua memiliki tantangan yang unik," tuturnya.
Krisis iklim, Gubernur California salahkan industri bahan bakar fosil
21 September 2023 12:55 WIB
Gubernur California Gavin Newsom berbicara kepada media di dekat lokasi penembakan di San Jose, California, Amerika Serikat, 26 Mei 2021. ANTARA/Xinhua/Li Jianguo
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: