Denpasar (ANTARA) - Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, masih menunggu pelimpahan perkara dari Polri terkait warga negara asing (WNA) asal Inggris yang menampar polisi saat ditertibkan karena melanggar lalu lintas di Kabupaten Badung pada Senin (18/9).

"Itu tergantung penilaian polisi. Kami hanya menerima rekomendasi dari satuan kerja yang menangani pelanggaran," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Imigrasi Ngurah Rai Putu Suhendra di Denpasar, Bali, Kamis.

Putu menambahkan jika WNA tersebut dinilai mengganggu ketertiban umum, maka pihak yang berwenang menerbitkan rekomendasi kepada Imigrasi adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Hingga kini, WNA tersebut belum diserahkan kepada Imigrasi Ngurah Rai yang memiliki wilayah kerja di Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan itu.

Baca juga: Polisi tetapkan dua warga Belgia tersangka aniaya dua warga di Canggu

WNA asal Inggris bernama Adam Alexander Murray ditangkap polisi pada Selasa (19/9) di kawasan wisata Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Pelaku ditangkap setelah anggota polisi lalu lintas (polantas) melaporkan peristiwa kekerasan oleh pelaku ke Polres Kota Denpasar.

Kabidhumas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan peristiwa bermula saat polantas menindak pelaku karena membonceng WNA lain tanpa mengenakan helm.

Anggota Polri Aiptu Puji Santoso kemudian memberhentikan dan meminta pelaku menepi di dekat Pos Polisi Lalu Lintas Sunset Road, Kecamatan Kuta, Badung, sekaligus memeriksa kelengkapan surat kendaraan bermotor yang dikendarai pelaku.

Pelaku, yang mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DK 3085 FCP itu hendak kabur tancap gas, dan berhasil diberhentikan Aiptu Puji Santoso. Tak terima diberhentikan, pelaku marah dan mendorong Aiptu Puji hingga nyaris tersungkur.

Baca juga: Imigrasi tahan WNA China pasarkan ponsel palsu di Bali

"Terlapor emosi, turun dari motor, langsung menampar korban ke arah muka sampai pet (topi khas polisi) korban lepas dan terjatuh," kata Jansen.

Karena saat kejadian berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas, petugas lalu memberikan diskresi sehingga pelaku meninggalkan lokasi. Kejadian tersebut sempat terekam oleh kamera warga setempat dan diunggah di media sosial.

"Saat ini, tindakan yang dilakukan ialah mengamankan pelaku dan barang bukti, memberikan tilang kepada pelaku, memeriksa saksi dan pelaku, serta berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan proses hukum serta deportasi terhadap pelaku," ujar Jansen.

Baca juga: Imigrasi di Bali godok strategi baru awasi WNA