Beijing (ANTARA) - China berkontribusi terhadap hampir sepertiga dari makalah akademis yang diterbitkan dalam sejumlah jurnal internasional paling berpengaruh pada 2022, yang menandai kali pertama China melampaui Amerika Serikat (AS) dalam mengamankan posisi puncak secara global, ungkap sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (20/9).
Di antara 54.002 makalah yang diterbitkan tahun lalu dalam 159 jurnal dengan faktor dampak tertinggi di 178 disiplin ilmu, 16.349 di antaranya dikontribusikan oleh para penulis China, kata laporan yang dirilis oleh Institut Informasi Ilmiah dan Teknis China (Institute of Scientific and Technical Information of China/ISTIC) yang berada di bawah naungan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.
Sekitar 27 persen dari hampir 350.000 publikasi berkualitas tinggi yang ditampilkan dalam 371 jurnal internasional dengan faktor-faktor dampak dan kutipan yang tinggi, penulis pertamanya berasal dari beberapa lembaga China.
Penelitian-penelitian ini menghasilkan hampir 650.000 kutipan, dengan China menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal jumlah makalah yang diterbitkan dan jumlah kutipan.
Pada 2022, China menempati posisi kedua dalam hal jumlah makalah akademis dan artikel ulasan yang diterbitkan dalam 16 jurnal ternama yang memiliki faktor dampak lebih dari 30 dan menghasilkan 100.000 lebih kutipan, urai laporan tersebut.
Pencapaian ini selaras dengan Nature Index 2023 yang diterbitkan pada Juni lalu, mengungkapkan bahwa pada 2022 China telah melampaui AS dalam hal proporsi makalah yang diterbitkan di sejumlah jurnal ternama di bidang ilmu pengetahuan alam.
China lampaui AS dalam penerbitan makalah akademis paling berpengaruh
21 September 2023 11:21 WIB
Satu tim peneliti internasional yang dipimpin para astronom China mengungkap fitur dinamis kompleks dari pancaran relativistik lubang hitam, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menyebutkan. ANTARA/Xinhua/Ou Dongqu
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: