Palu (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan apresiasi terhadap Sekolah Sukma Bangsa Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah atas penerapan pendidikan pertanian/perkebunan sebagai salah satu pelajaran muatan lokal sebagai pendidikan kecakapan hidup di sekolah. "Kami atas nama Kementerian Pertanian berterima kasih kepada Sekolah Sukma Bangsa Sigi yang mengajarkan bertani sejak dini, membiasakan anak-anak menanam dari kebun sekolah. Itu tidak gampang," kata Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian Kementan RI Yesiah Ery Tamalagi saat berkunjung di Sekolah Sukma Bangsa Sigi, di Kabupaten Sigi, Rabu.

Ia mengatakan kunjungan tersebut untuk melihat langsung penerapan pendidikan atau edukasi pertanian dan perkebunan yang diajarkan Sekolah Sukma Bangsa Sigi kepada para siswa.

Dia menyampaikan terima kasih atas usaha sekolah ini dalam mengenalkan dunia pertanian dan perkebunan kepada anak sejak bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Dalam kesempatan itu, Yesiah Ery Tamalagi didampingi Kepala SMA Sukma Bangsa Sigi Ratna Sari Dewi, Kepala SMP Sukma Bangsa Sigi Mudzofir, dan Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi Nurhayati berkeliling sekolah untuk melihat langsung lahan terbuka, hidroponik dan rumah kaca yang menjadi tempat untuk budi daya pertanian dan perkebunan.

Yesiah Ery Tamalagi turut bercengkerama dengan para siswa yang merupakan penyintas bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018.

"Khusus untuk pertanian, kami sangat mengapresiasi, karena telah mengajarkan anak-anak untuk akrab dengan dunia pertanian yang tidak semua sekolah melakukannya," kata dia.

Sekolah Sukma Bangsa Sigi merupakan sekolah yang dibangun pada tahun 2019 dari donasi masyarakat Indonesia melalui Dompet Kemanusiaan Media Group (DKMG) yang pada tahun depan akan meluluskan angkatan pertama anak-anak penyintas gempa 2018 silam, yang masuk sebagai peserta didik pada tahun ajaran 2020-2021.

Kepala SMP Sukma Bangsa Sigi Mudzofir mengatakan sekolah itu tidak hanya mengajarkan tentang pertanian, tetapi juga pendidikan vokasi terkait perbengkelan, Kriya Kayu, ICT, dan Art Design.

"Pendidikan lainnya yang kami berikan adalah membatik, mengenal pekerjaan potong-memotong rangka baja ringan," ujarnya.

Selain itu, kata dia lagi, terdapat berbagai kegiatan positif lainnya yang dikenalkan dan diajarkan di Sekolah Sukma Bangsa Sigi kepada para pelajar seperti olahraga, tari, musik dan jurnalistik yang diharapkan dapat semakin mengasah kemampuan setiap siswa.

Baca juga: Petrokimia ajak anak muda lihat potensi pertanian lewat Sekolah Makmur
Baca juga: Sekolah lapang iklim solusi adaptasi perubahan cuaca sektor pertanian