Pabrik baja Krakatau-Posco kurangi impor 30-40 persen
8 Mei 2013 14:26 WIB
Pekerja mengontrol produk baja batangan (billet steel) di unit Slab Steel Plant PT Krakatau Steel Tbk, Cilegon, Banten, Kamis (7/2). (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menilai, operasionalisasi pabrik baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) dapat mengurangi impor bahan baku baja sebesar 30 hingga 40 persen.
"Saat ini hampir semua industri kita masih impor sekitar 80 persen bahan baku baja," ujar Hidayat saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pabrik tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Yakni industri galangan kapal, otomotif, konstruksi dan manufaktur domestik.
"Nantinya juga akan mengeskpor ke Korea dan memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing 50 persen," ujar dia.
Ia melanjutkan perusahaan joint venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tersebut dapat beroperasi secara komersial pada awal 2014.
"Saat ini kemajuan pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco mencapai 86 persen. Diharapkan bapak Presiden pada awal Juni bisa membuka pabrik tersebut, dan awal 2014 itu sudah siap berproduksi," ujar dia.
Ia menambahkan total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp27 triliun.
"Untuk tahap pertama Posco investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan tahap kedua senilai 3 miliar dolar AS, jadi jumlahnya 6 miliar dolar AS. Untuk tahap kedua nanti dibahas lagi.Intinya mereka akan melanjutkan hingga tahap kedua," kata dia.
"Saat ini hampir semua industri kita masih impor sekitar 80 persen bahan baku baja," ujar Hidayat saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pabrik tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Yakni industri galangan kapal, otomotif, konstruksi dan manufaktur domestik.
"Nantinya juga akan mengeskpor ke Korea dan memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing 50 persen," ujar dia.
Ia melanjutkan perusahaan joint venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tersebut dapat beroperasi secara komersial pada awal 2014.
"Saat ini kemajuan pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco mencapai 86 persen. Diharapkan bapak Presiden pada awal Juni bisa membuka pabrik tersebut, dan awal 2014 itu sudah siap berproduksi," ujar dia.
Ia menambahkan total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp27 triliun.
"Untuk tahap pertama Posco investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan tahap kedua senilai 3 miliar dolar AS, jadi jumlahnya 6 miliar dolar AS. Untuk tahap kedua nanti dibahas lagi.Intinya mereka akan melanjutkan hingga tahap kedua," kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: