Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Nurhayati Ali Assegaf prihatin dengan hilangnya pasar tradisional di berbagai daerah.

"Pasar tradisional jangan sampai dimatikan. Karena akan mematikan dan menyengsarakan petani. Kita minta pemerintah pusat dan daerah untuk menghidupkan dan mengairahkan lagi pasar tradisional," kata Nurhayati.

Dia mengemukakan hal itu saat berkunjung ke Dusun Krajan II, Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu.

Anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu mengatakan selama ini petani selalu memasarkan hasil tani mereka ke pasar tradisional.

"Kalau pasar tradisional mati, kemana petani-petani memasarkan hasil tani mereka? Otomatis, kesejahteraan petani semakin menurun," kata dia.

Disamping itu, hilangnya pasar tradisional akan memunculkan kelompok-kelompok yang memonopoli hasil pertanian.

"Jangan sampai hasil pertanian dikuasai oleh sekelompok orang saja," katanya.

Di sisi lain, petani perlu mendapatkan pengetahuan agar bisa memasarkan hasil taninya.

"Petani harus dibekali dengan pengetahuan atau informasi teknologi seperti penggunaan internet. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, juga bisa memasarkan hasil tani unggulannya," ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.

Dalam kunjungan itu Nurhayati juga menanam dan menyerahkan 10 ribu bibit pohon sengon, jabon merah, dan jati.