Awal 2014, pabrik baja Krakatau-Posco siap produksi
8 Mei 2013 13:38 WIB
Menteri Perindustrian, Mohamad S. Hidayat melakukan pertemuan dengan President POSCO Korea Mr. Kim Joon-Sik dalam rangka melaporkan progress pembangunan pabrik baja terpadu Krakatau - POSCO di Kementerian Perindustrian Jakarta, 8 Mei 2013. (kemenperin.go.id))
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengatakan perusahaan bentukan antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tersebut dapat beroperasi secara komersial pada awal 2014.
"Saat ini kemajuan pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco mencapai 86 persen. Diharapkan bapak presiden pada awal Juni bisa membuka pabrik tersebut, dan awal 2014 itu sudah siap berproduksi," ujar Hidayat saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp27 triliun.
"Untuk tahap pertama Posco investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan tahap kedua senilai 3 miliar dolar AS, jadi jumlahnya 6 miliar dolar AS. Untuk tahap kedua nanti dibahas lagi. Intinya mereka akan melanjutkan hingga tahap kedua," kata dia.
Hidayat mengatakan pabrik tersebut nantinya akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Yakni industri galangan kapal, otomotif, konstruksi dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).
"Nantinya juga akan mengeskpor ke Korea dan memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing 50 persen," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Irvan Hakim, mengatakan, pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua.
"Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh sekitar sembilan persen per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton," ujarnya.
Ia menambahkan komposisi kepemilikan saham 30 persen dimiliki KS dan Posco menguasai 70 persen saham. Berdasarkan kesepakatan bersama, KS memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan di PT KS-Posco hingga 45 persen.
"Saat ini kemajuan pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco mencapai 86 persen. Diharapkan bapak presiden pada awal Juni bisa membuka pabrik tersebut, dan awal 2014 itu sudah siap berproduksi," ujar Hidayat saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp27 triliun.
"Untuk tahap pertama Posco investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan tahap kedua senilai 3 miliar dolar AS, jadi jumlahnya 6 miliar dolar AS. Untuk tahap kedua nanti dibahas lagi. Intinya mereka akan melanjutkan hingga tahap kedua," kata dia.
Hidayat mengatakan pabrik tersebut nantinya akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Yakni industri galangan kapal, otomotif, konstruksi dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).
"Nantinya juga akan mengeskpor ke Korea dan memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing 50 persen," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Irvan Hakim, mengatakan, pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua.
"Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh sekitar sembilan persen per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton," ujarnya.
Ia menambahkan komposisi kepemilikan saham 30 persen dimiliki KS dan Posco menguasai 70 persen saham. Berdasarkan kesepakatan bersama, KS memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan di PT KS-Posco hingga 45 persen.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: