Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan peresmian Jembatan Kali Mujur II di Desa Kloposawit, Kabupaten Lumajang, yang putus akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru diharapkan dapat memulihkan kembali koneksitas ekonomi, pendidikan, hingga sosial.

Khofifah didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Kalaksa BPBPD Jatim, Camat Candipuro, dan perangkat desa setempat meresmikan secara langsung Jembatan Mujur II yang berlokasi Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Rabu.

"Alhamdulillah jembatan itu bisa rampung dalam waktu dua bulan. Semoga koneksitas ekonomi, pendidikan, dan sosial kembali putih," katanya saat meresmikan jembatan Kali Mujur II di Lumajang.

Baca juga: Gubernur Jawa Timur salurkan bansos dan BLT di Madiun

Jembatan dengan panjang 29 meter itu sebelumnya hancur diterjang banjir lahar dingin pada 7 Juli 2023, sehingga masyarakat di Desa Tumpeng dan Kloposawit harus mencari jalan alternatif.

Mantan Mensos itu mengatakan semangat masyarakat saat menghadapi bencana merupakan sesuatu yang mengagumkan, sabar, ulet dan gotong royong , sehingga membuat Pemprov Jatim gerak cepat melakukan asesmen dan perbaikan yang hasilnya jembatan itu berhasil dibangun ulang dalam waktu dua bulan.

Jembatan Mujur II Kloposawit dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp11 miliar dengan menggunakan konstruksi bailey atau rangka baja, jembatan itu memiliki panjang 39 meter dan lebar 5,1 meter, serta umur jembatan itu diperkirakan bisa mencapai 50 tahun.

"Jembatan itu juga mampu menahan beban lalu lintas mencapai 40 ton. Akan tetapi, saya mengingatkan untuk memaksimalkan daya guna jembatan dalam waktu lama, dibutuhkan pemeliharaan berkala," katanya.

Baca juga: Heru dan Menhub resmikan Jembatan Dukuh Atas hubungkan lima moda

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq berpesan kepada masyarakat untuk membantu pemerintah rutin memelihara kondisi jembatan agar potensi 50 tahun usia jembatan dapat benar-benar tercapai.

"Jembatan itu hanya bisa digunakan oleh masyarakat dan truk pasir tidak boleh melintas. Nanti akan dibuatkan rambu dan peringatan oleh Dinas Perhubungan dan Dinas PU," ujarnya.

Menurutnya Jembatan Kali mujur II atau yang lebih dikenal dengan jembatan Kloposawit itu merupakan akses dasar ekonomi yang dibutuhkan masyarakat, sehingga pihaknya melarang jembatan tersebut dilewati truk pasir.