Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan tiga daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi hujan lebat disertai petir dan tujuh daerah lainnya cerah serta sedikit berawan pada dua hari ke depan, 21-22 September 2023.

"Tiga daerah itu adalah Kabupaten Berau, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Mahakam Ulu," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Iwan Munandar di Balikpapan, Rabu.

Sedangkan tujuh daerah yang diprakirakan cerah dan sedikit berawan pada Kamis-Jumat itu adalah Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

Ia merinci hujan disertai petir di Berau diprakirakan terjadi pada Kamis sekira pukul 17.00 dan 20.00 WITA di lima kecamatan yakni Tanjung Redeb, Pulau Derawan, Gunung Tabur, Sambaliung dan Teluk Bayur.

Sedangkan hujan ringan diprakirakan terjadi pada Kamis sekira pukul 23.00 WITA pada hampir seluruh kecamatan. Sedangkan pada Jumat dini hari hujan ringan hanya di Kecamatan Kelay dan Jumat pagi hujan ringan di Kecamatan Batu Putih dan Biduk-Biduk.

Baca juga: BMKG: Sebagian besar Kaltim berpotensi hujan pada Kamis-Jumat ini
Baca juga: Cerah berawan dominasi cuaca di kota besar Rabu pagi


Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara, hujan petir diprakirakan terjadi pada Kamis sekira pukul 17.00 dan 20.00 WITA, hanya di Kecamatan Tenggarong Seberang. Sementara hujan ringan pada Kamis mulai pukul 14.00 hingga Jumat dini hari diprakirakan terjadi di Kecamatan Tabang.

Di Kabupaten Mahakam Ulu hujan ringan pada Kamis sekira pukul 11.00 Wita di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai, dan pukul 17.00 hingga 23.00 WITA di Kecamatan Long Apari, Long Bagun, dan Long Pahangai. Sedangkan Jumat dini hari hingga Subuh, hujan ringan berpotensi terjadi di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai.

Hujan lebat disertai petir dan hujan ringan tersebut berpotensi diikuti dengan angin kencang berdurasi singkat, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan seperti genangan air, jalan licin, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Prakiraan peristiwa ini pun telah disampaikan ke pihak terkait di masing-masing daerah, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar segera dilakukan mitigasi untuk meminimalisir dampaknya ke masyarakat," kata Iwan.

Baca juga: BMKG: Jateng masuk musim hujan pada November 2023
Baca juga: BMKG prakirakan musim hujan di NTT bakal mundur ke November-Desember