Beijing, China (ANTARA)- Pada pertemuan Cultural Heritage ke-45 yang sedang berlangsung di Riyadh, ibukota Arab Saudi, Dewan Situs Sejarah Internasional (ICOMOS), Badan Warisan Nasional Tiongkok, Gubernur Beijing juga bersama-sama menjadi tuan rumah untuk acara sampingan ini dengan tema “Digital Empowerment of Cultural Heritage”. Lazare Elondou Assomo, Direktur dari Pusat Warisan Dunia UNESCO, Li Qun, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok dan Kepala Badan Warisan Nasional, serta Wakil Walikota Beijing, Tan Xuxiang, juga menghadiri acara tersebut dan memberikan pidatonya.

Inovasi Tiongkok dalam “Digital Empowerment of Cultural Heritage” telah mendapat pengakuan dari para peserta dan organisasi internasional yang telah hadir. Direktur dari Pusat Warisan Dunia UNESCO, Lazare Elondou Assomo juga menyatakan bahwa digitalisasi warisan sedang berkembang pesat, dimulai dari kunjungan virtual hingga tiga dimensi dari situs arkeologi. “Pegawai pengelola warisan Tiongkok juga berbagi praktik mereka melalui laporan berkalan, seperti pemindaian digital tiga dimensi dan memantau jumlah pengunjung secara real-time, dengan ini sangat penting untuk perlindungan dan manejemen untuk warisan budaya.” Dia juga berpikir bahwa Tiongkok juga memiliki pengalaman dan pengetahuan yang profesional di bidang perlindungan warisan budaya, dan dapat saling berbagi untuk menggunakan praktik teknologi digital untuk melindungi warisan budaya dengan negara-negara lainnya.

Dengan menciptakan pangkalan data warisan nasional sebagai panduan utama, Tiongkok telah melakukan sejumlah besar pekerjaan dalam perlindungan digital budaya artefak, manajemen bisnis digital, layanan masyarakat digital, dan pameran digital. Serangkai praktik digital seperti Beijing Imperial Palace Digital, Digital DunHuang, Digital Great Wall, Beijing Central Axis Digital, telah memberikan inspirasi untuk lebih meningkatkan jenjang manajemen perlindungan warisan budaya dunia melalui tekonologi digital. 

Sebagai salah satu dari para penyelenggara acara sampingan pada kali ini Beijing, ibukota Tiongkok, memiliki sejarah pembangunan kota lebih dari 3.000 tahun dan juga telah menjadi ibukota selama lebih dari 800 tahun. Selain melaksanakan perlindungan secara menyeluruh bagi kota tua, Beijing juga melakukan banyak percobaan dalam hal digitalisasi demi memperkuat warisan budaya nasional dengan melalui proyek “Digital City Guardian”. Beijing juga mendorong para masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam pemantuan warisan budata dengan memotret sekitarnya, dengan cara kerja sama bersama Tencent, platform “ Exploring Yuan” juga menampilkan situs-situs seperti Beijing Central Axis, Museum Ibukota, Museum Sanxingdui, Oracle dan lainnya. Lebih dari 50 lembaga warisan budata dan juga lebih dari seribu sumber daya warisan budaya juga telah bergabung di platform tersebut. 

Di acara sampingan ini, pameran fotografi warisan budaya Beijing dan Pameran Lukisan Remaja Internasional beserta kegiatan budaya digital Beijing telah diselenggarakan secara bersamaan ini telah menarik perhatian tamu dan berbagai negara untuk berkunjung dan berinteraksi. 


Selama acara berlangsung, Wakil Walikota Beijing, Tan Xuxiang, sedang berdiskusi dengan Direktur dari Pusat Warisan Dunia UNESCO, Lazare Elondou Assomo