Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Noor Achmad mengatakan perbaikan tata kelola lembaga zakat menjadi salah satu agenda yang akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Baznas 2023 di Jakarta.

"Insya Allah pada sore ini hingga dua hari ke depan kita akan berkonsentrasi membahas hal-hal strategis terkait Baznas dan pengembangan Baznas," ujar Noor Achmad saat membuka Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Optimalkan potensi zakat, Wapres dorong Baznas lebih berinovasi
Noor menyoroti soal masih adanya ketimpangan dalam pengelolaan di dalam tubuh Baznas. Pengelolaan Baznas di Pulau Jawa dan Sumatera sangat terasa berbeda dengan perwakilan di Indonesia bagian timur.

Ketimpangan tersebut meliputi organisasi kelembagaan dan manajemen, sumber daya manusia, infrastruktur, hingga jaringan.


Bahkan, kata dia, ada amil Baznas yang rela mengeluarkan uang pribadi demi membangun Baznas di daerah. "Kami masih melihat bahwa begitu banyak Baznas bagian timur yang kantornya masih mengikuti ketuanya. Sehingga, kemana-mana kantornya ketuanya itu," kata dia.
Ia mengaku pengelolaan Baznas masih jauh dari sempurna. Bahkan, ada anggota Baznas yang terjerat hukum dalam pengelolaan. Noor meyakini anggota tersebut didasarkan pada ketidaktahuan.

"Kami masih meyakini apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah penyimpangan, tapi ketidaktahuan. Saking polosnya orang Baznas. Apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh, tidak tahu," katanya.

Baca juga: Baznas raih Global Islamic Finance Award 2023

Baca juga: Kemenag butuh 200 auditor syariah untuk serap potensi zakat
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong Baznas merumuskan teknik penarikan zakat guna mengoptimalkan potensi zakat yang mencapai Rp350 triliun.

"Kita tahu potensi zakat besar sekali, nah sekarang bagaimana mengambilnya. Baznas harus merumuskan bagaimana caranya ngambil. Mari rumuskan teknik ngambilnya," ujar Wapres Ma'ruf Amin.