Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memilih sejumlah perusahaan untuk menjadi pilot project (proyek percontohan) revitalisasi sistem pemagangan dalam rangkaian Kadin Capacity Development (KCD), kerja sama IHK Trier, GIZ, dan S4C Swisscontact.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan bahwa Kadin miliki komitmen kuat untuk melaksanakan amanah Perpres 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Bahkan Kadin Jatim sejak tahun 2015 telah melaksanakan berbagai program vokasi bekerja sama dengan IHK Trier Jerman.

"Seiring dengan berjalannya waktu, kami sudah melaksanakan pelatihan tempat kerja, industri dan sekolah. Sudah beberapa periode telah kita jalankan, jumlahnya sekitar 200 lebih yang mengikuti. Kami juga sudah mendirikan rumah vokasi, salah satunya di Gresik. Itu adalah langkah awal," katanya.

Selain itu, pada Mei 2023 Kadin Jatim juga menggelar kegiatan Kick off Kadin Capacity Development (KCD) bertema “Gerakan Vokasi Jatim Unggul dan Berdaya Saing" sebagai penegasan atas komitmen Kadin untuk menyiapkan SDM unggul dan berdaya saing melalui pelaksanaan vokasi.

Sejumlah pelatihan yang telah dilaksanakan dalam rangkaian KCD di antaranya adalah pelatihan asesmen, pembuatan program pelatihan, pembuatan modul, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Vokalis (RPPV), Manajemen Industri, Produktivitas, Cost and Benefit Analysis (CBA), Penilaian Prestasi, Super Tax Deduction dan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja.

"Hari ini, kami mantapkan melalui workshop Propermi, program perbaikan kemitraan. Setelah ini akan kami lakukan monitoring dan evaluasi. Kami adakan kunjungan industri, kita lakukan evaluasi, sejauh mana industri tersebut mengimplementasikannya," kata Nurul.

Ini adalah salah satu langkah Kadin untuk mengevaluasi, bagaimana industri memahami tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Harapannya juga akan link dengan dunia pendidikan yang sudah mulai melakukan internalisasi tentang SKKNI dan pemahaman tentang standar. Penyatuan-penyatuan inilah yang kita lakukan terus menerus, harapannya kesadaran industri dan pendidikan akan meningkat," ucapnya.

Ketua Pelaksana program Kadin Capacity Development, Darno bahwa program Propermi yang digelar kali ini adalah program perbaikan kemitraan antara industri dan pendidikan dalam melaksanakan program vokasi atau pemagangan.

Untuk meningkatkan implementasi rangkaian program propermi, maka dilaksanakan lokakarya peningkatan program perbaikan kemitraan yang akan dilanjutkan dengan pemantauan dan evaluasi.

"Dari evaluasi yang akan kami lakukan nanti, kami akan memilih perusahaan-perusahaan yang nantinya akan kami jadikan proyek percontohan pelaksanaan vokasi di Jatim," kata Darno.

Baca juga: Kadin Jatim apresiasi Khofifah tarik tujuh perusahaan Inggris

Baca juga: Rusia perkuat perdagangan dengan Jatim

Baca juga: Kadin ajak Republik Ceko berinvestasi di Jatim