Balikpapan (ANTARA News) - Angka kelahiran di Kalimantan Timur saat ini mencapai 2,7 persen per seribu penduduk atau lebih tinggi dari angka kelahiran nasional yang 2,6 persen.

"Angka kelahiran Kaltim tersebut meningkat dibanding lima tahun lalu, di mana saat itu angkanya 2,2 persen. Itu berdasar survei demografi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Balikpapan Sri Wahyuni, Selasa.

Menurut Sri Wahyuni, tingginya angka kelahiran itu karena arus pemikiran baru tentang anak di masyarakat Kaltim. Moto dari pemerintah bahwa dua anak saja cukup, atau dua anak lebih baik, laki-laki maupun perempuan sama saja, kini sudah tidak dianggap lagi.

"Saya melihat ada kecenderungan itu, bahwa golongan masyarakat menengah seperti di Balikpapan memiliki pendapat sendiri tentang berapa jumlah anak mereka seharusnya. Saya juga melihat pendapat itu didukung oleh penghasilan yang memadai," papar Sri Wahyuni.

Selain oleh kelahiran, pertambahan penduduk Kalimantan Timur terutama malah disebabkan oleh migrasi. Kota-kota di Kalimantan Timur adalah tujuan bagi banyak warga dari berbagai pelosok Nusantara untuk mengubah nasib.

"Malah Kaltim itu tujuan orang dari seluruh dunia untuk mencari nafkah," sebut Subiyanto, karyawan perusahaan minyak dan gas.

Para pendatang itulah yang menjadi penyebab peningkatan jumlah penduduk paling cepat. Pada tahun 2003, misalnya, penduduk Balikpapan tercatat 400.00 jiwa. Setelah 10 tahun, Balikpapan kini dihuni 600 ribu jiwa lebih.

Menurut Kepala Dinas Catatan Sipil Balikpapan Chairil Anwar, tidak kurang dari 2.000 orang setiap bulan masuk ke Balikpapan untuk berbagai kepentingan.

"Terutama ya mencari pekerjaan atau memenuhi panggilan kerja, dan mereka berasal dari berbagai daerah dan berbagai bangsa," kata Chairil dalam beberapa kali kesempatan. (KR-NVA/A041)