Kemendikbud apresiasi mitra yang beri insentif kepada mahasiswa magang
20 September 2023 13:57 WIB
Kepala Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikbudristek Wachyu Hari Haji (enam dari kiri) berfoto bersama para mitra MSIB Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (20/9/2023) usai penandatanganan perjanjian kerja sama program MSIB angkatan kelima. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wachyu Hari Haji mengapresiasi mitra perusahaan yang memberikan insentif tambahan kepada mahasiswa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
“Kami sangat mengapresiasi mitra magang yang memberikan insentif kepada mahasiswa, ada yang diberikan transportasi karena tempat tinggalnya jauh, ada juga yang memberikan tempat tinggal sementara atau mess dan shuttle (transportasi antar-jemput) dari tempat tinggal ke perusahaan, serta tambahan uang saku,” ujar Wachyu di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemendikbud: Program magang tiket emas ke dunia kerja bagi mahasiswa
Ia menjelaskan, di Program MSIB yang kelima ini, Kemendikbudristek memberikan biaya hidup bagi mahasiswa yang dinyatakan lolos sebesar Rp2,8 juta per bulan, yang diberikan setiap dua kali selama satu semester (6 bulan).
“Mahasiswa magang memang terkadang menerima bantuan atau tambahan di luar yang kita berikan dari mitra perusahaan, ini langkah yang baik, karena mungkin mitra merasakan dengan hadirnya mahasiswa dari program MSIB ini, bisa lebih meningkatkan produktivitas perusahaannya,” kata dia.
Pada program MSIB kelima ini, ada 222 mitra perusahaan yang telah bekerja sama dengan Kemendikbudristek, dan demi kelancaran program tersebut, Kemendikbudristek menyediakan dosen pendamping program (DPP) sebanyak dua orang untuk setiap 100 orang mahasiswa yang magang, untuk menjembatani antara mahasiswa, perusahaan, universitas, dan Kemendikbudristek.
“Dosen pendamping program tugasnya memantau pelaksanaan program yang ada di perusahaan, apakah mahasiswa mengikuti program dengan benar atau tidak, jadi ketika ada masalah, perusahaannya bisa lapor dulu ke DPP, selain itu tugas DPP juga untuk mengecek apakah mitra benar-benar menjalankan program sesuai dengan yang dilaporkan ke Kemendikbudristek,” paparnya.
Ia menegaskan, program MSIB yang merupakan bagian dari merdeka belajar dan kampus merdeka ini tidak dipungut biaya atau gratis bagi seluruh mahasiswa yang telah menempuh minimal semester 4 untuk program sarjana, atau semester 3 untuk program diploma.
Baca juga: Program magang Kampus Merdeka percepat sarjana mendapat pekerjaan
Mahasiswa yang akan mendaftarkan untuk program MSIB, lanjutnya, perlu memperhatikan dengan teliti data-data yang diberikan saat mengisi formulir pendaftaran, mengingat data tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan magang atau studi independen, juga pencairan biaya hidup dari Kemendikbudristek.
“Dari awal, mahasiswa sudah kita informasikan, jadi proses pencairan itu begini, lho, supaya mereka tahu. Jadi sebisa mungkin aware tentang data yang diberikan kepada kita, jangan sampai ada kesalahan,” tuturnya.
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam yang memberikan sambutan secara daring mengatakan bahwa program MSIB bisa menjadi sarana membentuk kompetensi yang diakui di dunia kerja.
“Melalui MSIB, kita harapkan mahasiswa yang magang di perusahaan bisa belajar langsung dari dunia profesi yang membantu meniti kariernya setelah lulus, ini juga menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk mencari talenta hebat yang potensial menjadi sumber daya manusia terbaik untuk bekerja di masa depan,” katanya.
Nizam juga berharap agar ke depan perusahaan bisa lebih banyak menyiapkan kuota untuk program MSIB, sehingga pendaftar juga bisa semakin banyak untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di dunia profesi.
Baca juga: Kemendikbud: Program MSIB jembatani dunia pendidikan dengan industri
Baca juga: Kemendikbudristek: 64 mahasiswa ikuti Gerilya Program MSIB
“Kami sangat mengapresiasi mitra magang yang memberikan insentif kepada mahasiswa, ada yang diberikan transportasi karena tempat tinggalnya jauh, ada juga yang memberikan tempat tinggal sementara atau mess dan shuttle (transportasi antar-jemput) dari tempat tinggal ke perusahaan, serta tambahan uang saku,” ujar Wachyu di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemendikbud: Program magang tiket emas ke dunia kerja bagi mahasiswa
Ia menjelaskan, di Program MSIB yang kelima ini, Kemendikbudristek memberikan biaya hidup bagi mahasiswa yang dinyatakan lolos sebesar Rp2,8 juta per bulan, yang diberikan setiap dua kali selama satu semester (6 bulan).
“Mahasiswa magang memang terkadang menerima bantuan atau tambahan di luar yang kita berikan dari mitra perusahaan, ini langkah yang baik, karena mungkin mitra merasakan dengan hadirnya mahasiswa dari program MSIB ini, bisa lebih meningkatkan produktivitas perusahaannya,” kata dia.
Pada program MSIB kelima ini, ada 222 mitra perusahaan yang telah bekerja sama dengan Kemendikbudristek, dan demi kelancaran program tersebut, Kemendikbudristek menyediakan dosen pendamping program (DPP) sebanyak dua orang untuk setiap 100 orang mahasiswa yang magang, untuk menjembatani antara mahasiswa, perusahaan, universitas, dan Kemendikbudristek.
“Dosen pendamping program tugasnya memantau pelaksanaan program yang ada di perusahaan, apakah mahasiswa mengikuti program dengan benar atau tidak, jadi ketika ada masalah, perusahaannya bisa lapor dulu ke DPP, selain itu tugas DPP juga untuk mengecek apakah mitra benar-benar menjalankan program sesuai dengan yang dilaporkan ke Kemendikbudristek,” paparnya.
Ia menegaskan, program MSIB yang merupakan bagian dari merdeka belajar dan kampus merdeka ini tidak dipungut biaya atau gratis bagi seluruh mahasiswa yang telah menempuh minimal semester 4 untuk program sarjana, atau semester 3 untuk program diploma.
Baca juga: Program magang Kampus Merdeka percepat sarjana mendapat pekerjaan
Mahasiswa yang akan mendaftarkan untuk program MSIB, lanjutnya, perlu memperhatikan dengan teliti data-data yang diberikan saat mengisi formulir pendaftaran, mengingat data tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan magang atau studi independen, juga pencairan biaya hidup dari Kemendikbudristek.
“Dari awal, mahasiswa sudah kita informasikan, jadi proses pencairan itu begini, lho, supaya mereka tahu. Jadi sebisa mungkin aware tentang data yang diberikan kepada kita, jangan sampai ada kesalahan,” tuturnya.
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam yang memberikan sambutan secara daring mengatakan bahwa program MSIB bisa menjadi sarana membentuk kompetensi yang diakui di dunia kerja.
“Melalui MSIB, kita harapkan mahasiswa yang magang di perusahaan bisa belajar langsung dari dunia profesi yang membantu meniti kariernya setelah lulus, ini juga menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk mencari talenta hebat yang potensial menjadi sumber daya manusia terbaik untuk bekerja di masa depan,” katanya.
Nizam juga berharap agar ke depan perusahaan bisa lebih banyak menyiapkan kuota untuk program MSIB, sehingga pendaftar juga bisa semakin banyak untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di dunia profesi.
Baca juga: Kemendikbud: Program MSIB jembatani dunia pendidikan dengan industri
Baca juga: Kemendikbudristek: 64 mahasiswa ikuti Gerilya Program MSIB
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: