Madrid (ANTARA News) - Pelatih Real Madrid Jose Mourinho menolak melembutkan kata-katanya demi memenuhi seruan Presiden Madrid Florentino Perez untuk bersatu.
Perez menyerukan klubnya bersatu demi penggemar, menjelang final Piala Raja menghadapi tim sekota Atletico Madrid sekaligus untuk mengamankan peringkat kedua La Liga.
Pada jumpa pers hari ini menjelang pertandingan La Liga melawan tim tamu Malaga, Mourinho menanggapi pernyataan Pepe sebelumnya bahwa semua pemain Real berdiri di belakang Casillas.
Menurut Mourinho, Pepe berbicara begitu karena frustasi melihat Raphael Varane dipasangkan dengan Sergio Ramos di bek tengah.
"Masalah dia (Pepe) namanya Raphael Varane. Bukan hal mudah bagi pemain berusia 31 tahun, dengan status dan sejarah, diinjak-injak oleh seorang anak berumur 19 tahun.
"Saya tidak punya masalah dengan dia (Pepe). Saya paham itu bukan situasi yang mudah namun saya harus mencoba jujur dan saya kira sedikit sekali orang yang tak berpikir bahwa masa depan pertahanan Real Madrid adalah Varane dengan Sergio Ramos."
Mengenai kiper Iker Casillas, Mourinho juga bertahan bahwa Diego Lopez lebih baik dari Casillas.
"Saya jelaskan lagi agar Anda memahami sepenuhnya bahwa saya adalah pelatih sepakbola," kata Mourinho. "Mereka mengontrak saya untuk menjadi pelatih sepakbola dan seorang pelatih sepakbola punya tanggungjawab-tanggungjawab tertentu, salah satunya memilih tim.
"Saya tak melakukannya dengan melempar koin. Saya melakukannya setelah berdiskusi dan menganalisis panjang lebar keputusan-keputusan saya.
"Saya menerima jika orang menilai Casillas lebih baik daripada Diego Lopez tapi Anda harus menerima bahwa saya adalah pelatih Real Madrid."
Mourinho juga membantah tengah memprovokasi klubnya untuk memecatnya sehingga dia mendapat pesangon lebih. "Saya tak ingin tambahan satu euro sekali pun," tegas dia seperti dikutip Reuters.
Mourinho ogah damai
7 Mei 2013 21:36 WIB
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho (REUTERS/Heino Kalis)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: