Ada risiko kambuh usai pasien kanker ginjal dioperasi
20 September 2023 12:23 WIB
Tangkapan layar Kepala Staf Medik Urologi Rumah Sakit Universitas Airlangga Dr Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D dalam diskusi media yang digelar secara daring, Rabu (20/9/2023). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Medik Urologi Rumah Sakit Universitas Airlangga Dr Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D mengatakan ada risiko kekambuhan sebesar 40 persen usai pasien kanker ginjal dioperasi.
"Kekambuhan lebih besar terutama proporsi dikategorikan risiko tinggi itu, pasien yang grade 4, ukuran tumor lebih dari 10 cm, yang tumornya sudah keluar dari ginjal alias minimum stadium 3," kata dia dalam diskusi media yang digelar secara daring, Rabu.
Menurut Lukman, mereka dengan sarcomatoid renal cell carsinoma (RCC) atau karsinoma sel ginjal juga berisiko lebih tinggi mengalami kekambuhan dibandingkan pasien lain. Sarcomatoid RCC adalah bentuk RCC yang sangat agresif dan sel kankernya tampak berbeda dan mirip dengan sel sarkoma.
Baca juga: Nyeri pinggang tanda kanker ginjal atau batu ginjal sulit dibedakan
RCC adalah jenis kanker ginjal yang paling umum, mencakup sekitar 90 persen diagnosis. Data menunjukkan sekitar 20 persen pasien yang menjalani operasi RCC akan mengalami kekambuhan kanker.
"Ini artinya ada proporsi tertentu kanker ginjal pada pasien yang pertumbuhan, penyebaran dan kekambuhan lebih cepat dibanding pasien lainnya," ujar dia.
Lukman yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia itu mengulas mengenai penyebaran kanker ke organ lain atau metastasis. Sel kanker, kata dia, memiliki karakteristik memperbanyak diri atau bertumbuh dan menyebar dengan tidak terkendali.
Baca juga: Kenali RCC, kanker ginjal yang bisa disebabkan merokok dan obesitas
Oleh karena kanker mempunyai kecenderungan itu, maka menjadi dasar kanker bisa menyebar. Sementara, tumor yang sifatnya jinak tidak bisa menyebar.
"Jadi semua kanker memiliki potensi untuk tumbuh dan menyebar termasuk kanker ginjal," tutur dia.
Dia mengingatkan kembali, apabila kanker ginjal ditemukan pertama kali pada stadium tiga atau empat dan baru diberi pengobatan saat itu, maka kekambuhannya lebih cepat dan begitu juga penyebarannya jauh lebih cepat.
Menurut data GLOBOCAN tahun 2020, kejadian baru kanker ginjal di Indonesia sebanyak 2.394 kejadian dengan 1.358 kematian (57 persen) akibat kanker ginjal. Sementara di dunia, merujuk data yang sama, diketahui terdapat 431.288 kasus baru dengan 179.368 (41 persen) kematian.
Baca juga: Perempuan banyak kena penyakit ginjal, ini alasannya
"Kekambuhan lebih besar terutama proporsi dikategorikan risiko tinggi itu, pasien yang grade 4, ukuran tumor lebih dari 10 cm, yang tumornya sudah keluar dari ginjal alias minimum stadium 3," kata dia dalam diskusi media yang digelar secara daring, Rabu.
Menurut Lukman, mereka dengan sarcomatoid renal cell carsinoma (RCC) atau karsinoma sel ginjal juga berisiko lebih tinggi mengalami kekambuhan dibandingkan pasien lain. Sarcomatoid RCC adalah bentuk RCC yang sangat agresif dan sel kankernya tampak berbeda dan mirip dengan sel sarkoma.
Baca juga: Nyeri pinggang tanda kanker ginjal atau batu ginjal sulit dibedakan
RCC adalah jenis kanker ginjal yang paling umum, mencakup sekitar 90 persen diagnosis. Data menunjukkan sekitar 20 persen pasien yang menjalani operasi RCC akan mengalami kekambuhan kanker.
"Ini artinya ada proporsi tertentu kanker ginjal pada pasien yang pertumbuhan, penyebaran dan kekambuhan lebih cepat dibanding pasien lainnya," ujar dia.
Lukman yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia itu mengulas mengenai penyebaran kanker ke organ lain atau metastasis. Sel kanker, kata dia, memiliki karakteristik memperbanyak diri atau bertumbuh dan menyebar dengan tidak terkendali.
Baca juga: Kenali RCC, kanker ginjal yang bisa disebabkan merokok dan obesitas
Oleh karena kanker mempunyai kecenderungan itu, maka menjadi dasar kanker bisa menyebar. Sementara, tumor yang sifatnya jinak tidak bisa menyebar.
"Jadi semua kanker memiliki potensi untuk tumbuh dan menyebar termasuk kanker ginjal," tutur dia.
Dia mengingatkan kembali, apabila kanker ginjal ditemukan pertama kali pada stadium tiga atau empat dan baru diberi pengobatan saat itu, maka kekambuhannya lebih cepat dan begitu juga penyebarannya jauh lebih cepat.
Menurut data GLOBOCAN tahun 2020, kejadian baru kanker ginjal di Indonesia sebanyak 2.394 kejadian dengan 1.358 kematian (57 persen) akibat kanker ginjal. Sementara di dunia, merujuk data yang sama, diketahui terdapat 431.288 kasus baru dengan 179.368 (41 persen) kematian.
Baca juga: Perempuan banyak kena penyakit ginjal, ini alasannya
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: