London (ANTARA) - Seorang aktivis hak asasi manusia kaum separatis Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri dari Azerbaijan mengungkapkan 25 orang tewas di sana akibat serangan militer Azerbaijan pada Selasa.

Dua di antara korban tewas adalah warga sipil, kata aktivis tersebut, Gegham Stepanyan, dalam sebuah unggahan pada X (Twitter).

Stepanyan menambahkan bahwa 138 orang, termasuk 29 warga sipil, terluka.

Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran informasi ini.

Azerbaijan mengerahkan pasukan ke Karabakh yang dikuasai Armenia pada Selasa pagi.

Pengerahan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan wilayah itu secara paksa, sehingga memperbesar kemungkinan perang baru pecah lagi dengan negara tetangga Azerbaijan, Armenia.

Karabakh diakui dunia internasional sebagai wilayah Azerbaijan, tetapi dikuasai dan diklaim sebagai bagian dari wilayah Armenia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Nagorno-Karabakh bergolak lagi, ada apa dengan Armenia dan Azerbaijan

Baca juga: Armenia siap akui Nagorno-Karabakh sebagai wilayah Azerbaijan


Azerbaijan ajak Indonesia tumpas terorisme