Kemenkominfo siapkan fasilitas "sms blast" kampanyekan Pemilu Damai
19 September 2023 19:26 WIB
Tangkapan layar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI Kemenkoinfo) Wayan Toni Supriyanto dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa (19/9/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyiapkan fasilitas SMS (Short Message Service) blast sebagai salah satu strategi untuk mengkampanyekan narasi "Pemilu Damai" sehingga dapat menciptakan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 yang kondusif dan aman bagi masyarakat Indonesia.
Dukungan SMS blast itu nantinya menjadi tanggung jawab dari Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kemenkominfo yang memang bertanggung jawab atas koordinasi dengan para operator seluler.
"Kami menyediakan fasilitas SMS blast ke seluruh pelanggan operator seluler, ini nanti (kontennya) sesuai dengan permintaan organisasi pemerintah terkait seperti KPU. Permintaan itu akan kami teruskan ke operator seluler dan dikirim ke seluruh pelanggannya," kata Direktur Jenderal PPI Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto dalam rapat bersama dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkominfo ajak lembaga penyiaran sukseskan Pemilu Damai 2024
Wayan menjelaskan SMS blast tersebut memiliki mekanisme yang mirip dengan pesan yang dibagikan pemerintah saat pandemi COVID-19 untuk mengingatkan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Hal yang berbeda ialah untuk kampanye "Pemilu Damai", nantinya konten yang dibagikan ialah tentang menjaga situasi kondusif selama Pemilu 2024.
Terkait isi konten yang lebih terperinci nantinya organisasi seperti Komisi Pemilih Umum (KPU) atau pun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang akan menentukannya.
KPU atau Bawaslu nantinya dapat berkoordinasi juga dengan Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kemenkominfo agar bisa meramu konten yang tepat untuk disebarluaskan lewat SMS blast tersebut.
Selanjutnya apabila konten telah selesai dibuat, organisasi terkait Pemilu bisa menyampaikannya ke Ditjen PPI untuk kemudian diberikan kepada para operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat Ooredo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren agar dapat segera disebarluaskan kepada pelanggan.
Selain SMS blast, Wayan mengatakan akan berinisiatif untuk mengajak operator seluler ikut menambahkan nama sinyalnya dengan tambahan kata "Pemilu Damai".
Harapannya langkah tersebut bisa mengingatkan masyarakat Indonesia untuk dapat terus menjaga situasi tetap kondusif di Pemilu Serentak 2024.
"Kami ada pemikiran untuk mengusulkan penambahan nama sinyal, jadi seperti COVID-19 itu ada 'Pakai Masker' di nama sinyalnya nah itu nanti kita coba juga untuk sosialisasi Pemilu Damai agar tercipta Pemilu damai tersebut,"katanya.
Ditjen PPI juga akan menyiapkan dukungan penguatan jaringan konektivitas saat Pemilu 2024 berlangsung sehingga nantinya penghitungan suara bisa tetap berlangsung aman dan transparan berkat sinyal yang stabil.
Baca juga: Menkominfo ajak jurnalis wujudkan pemilu damai di Papua Barat
Baca juga: Kapolri minta mahasiswa ikut jaga Pemilu 2024
Baca juga: KPI imbau lembaga penyiaran siarkan konten netral dukung Pemilu Damai
Dukungan SMS blast itu nantinya menjadi tanggung jawab dari Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kemenkominfo yang memang bertanggung jawab atas koordinasi dengan para operator seluler.
"Kami menyediakan fasilitas SMS blast ke seluruh pelanggan operator seluler, ini nanti (kontennya) sesuai dengan permintaan organisasi pemerintah terkait seperti KPU. Permintaan itu akan kami teruskan ke operator seluler dan dikirim ke seluruh pelanggannya," kata Direktur Jenderal PPI Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto dalam rapat bersama dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkominfo ajak lembaga penyiaran sukseskan Pemilu Damai 2024
Wayan menjelaskan SMS blast tersebut memiliki mekanisme yang mirip dengan pesan yang dibagikan pemerintah saat pandemi COVID-19 untuk mengingatkan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Hal yang berbeda ialah untuk kampanye "Pemilu Damai", nantinya konten yang dibagikan ialah tentang menjaga situasi kondusif selama Pemilu 2024.
Terkait isi konten yang lebih terperinci nantinya organisasi seperti Komisi Pemilih Umum (KPU) atau pun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang akan menentukannya.
KPU atau Bawaslu nantinya dapat berkoordinasi juga dengan Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kemenkominfo agar bisa meramu konten yang tepat untuk disebarluaskan lewat SMS blast tersebut.
Selanjutnya apabila konten telah selesai dibuat, organisasi terkait Pemilu bisa menyampaikannya ke Ditjen PPI untuk kemudian diberikan kepada para operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat Ooredo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren agar dapat segera disebarluaskan kepada pelanggan.
Selain SMS blast, Wayan mengatakan akan berinisiatif untuk mengajak operator seluler ikut menambahkan nama sinyalnya dengan tambahan kata "Pemilu Damai".
Harapannya langkah tersebut bisa mengingatkan masyarakat Indonesia untuk dapat terus menjaga situasi tetap kondusif di Pemilu Serentak 2024.
"Kami ada pemikiran untuk mengusulkan penambahan nama sinyal, jadi seperti COVID-19 itu ada 'Pakai Masker' di nama sinyalnya nah itu nanti kita coba juga untuk sosialisasi Pemilu Damai agar tercipta Pemilu damai tersebut,"katanya.
Ditjen PPI juga akan menyiapkan dukungan penguatan jaringan konektivitas saat Pemilu 2024 berlangsung sehingga nantinya penghitungan suara bisa tetap berlangsung aman dan transparan berkat sinyal yang stabil.
Baca juga: Menkominfo ajak jurnalis wujudkan pemilu damai di Papua Barat
Baca juga: Kapolri minta mahasiswa ikut jaga Pemilu 2024
Baca juga: KPI imbau lembaga penyiaran siarkan konten netral dukung Pemilu Damai
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: