BNPB sebut cakupan asap karhutla Sumsel terkendali
19 September 2023 18:19 WIB
Foto udara api membakar lahan gambut di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (18/9/2023). Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 9 regu Manggala Agni dari Daops OKI, Lahat, Muba, Banyuasin dan Jambi untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan cakupan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan dapat terkendali
Abdul dalam keterangannya diikuti secara daring di Jakarta, Selasa menyebut pada 4 September 2023 asap karhutla sempat menyebar hingga Jambi.
Oleh karenanya, media luar negeri sempat mengkhawatirkan akan adanya transborder haze, atau penyebaran kabut asap ke negara tetangga.
Namun di hari-hari selanjutnya, penyebaran asap dapat terkendali, meskipun masih terjadi perluasan karhutla berdasarkan pemantauan hingga 10 September.
"Ada video amatir yang menyebutkan Jembatan Sungai Musi sekarang sudah tidak bisa terlihat dari seberang sungai dan pekatnya kabut asap memang. Tapi besoknya sudah mulai terkendali," ujar Abdul.
Dia menegaskan bahwa kejadian karhutla di enam provinsi prioritas penanganan pemerintah memang tidak bisa ditekan hingga nol, karena sulitnya pengawasan dan mencangkup daerah yang luas.
Namun diharapkan pemerintah daerah benar-benar bisa mengoptimalkan keberadaan satgas dan satgas udara yang sudah didukung oleh BNPB dan pengerahan heli patroli serta heli bom air untuk segera reaksi cepat .
"Jadikalau ada titik api kita harus bisa memadamkan sebelum terjadi eskalasi. Tadi yang saya sampaikan bahwa bukan El Nino bukan musim kemarau yang menyebabkan api, yang menyebabkan pasti manusia, tapi kondisi kering itu akan mempercepat eskalasinya," ujar dia.
Menurutnya, apabila karhutla terkendali, api dapat dipadamkan segera sehingga durasi terbakar pendek cakupan daerah terbakar juga sedikit.
Baca juga: BNPB: Gempuran bom air jinakkan karhutla di Ogan Komering Ilir
Baca juga: Satgas karhutla tambah posko siaga di OKI Sumsel
Baca juga: Satgas Karhutla Sumsel berjibaku padamkan karhutla dekat Tol Palindra
Abdul dalam keterangannya diikuti secara daring di Jakarta, Selasa menyebut pada 4 September 2023 asap karhutla sempat menyebar hingga Jambi.
Oleh karenanya, media luar negeri sempat mengkhawatirkan akan adanya transborder haze, atau penyebaran kabut asap ke negara tetangga.
Namun di hari-hari selanjutnya, penyebaran asap dapat terkendali, meskipun masih terjadi perluasan karhutla berdasarkan pemantauan hingga 10 September.
"Ada video amatir yang menyebutkan Jembatan Sungai Musi sekarang sudah tidak bisa terlihat dari seberang sungai dan pekatnya kabut asap memang. Tapi besoknya sudah mulai terkendali," ujar Abdul.
Dia menegaskan bahwa kejadian karhutla di enam provinsi prioritas penanganan pemerintah memang tidak bisa ditekan hingga nol, karena sulitnya pengawasan dan mencangkup daerah yang luas.
Namun diharapkan pemerintah daerah benar-benar bisa mengoptimalkan keberadaan satgas dan satgas udara yang sudah didukung oleh BNPB dan pengerahan heli patroli serta heli bom air untuk segera reaksi cepat .
"Jadikalau ada titik api kita harus bisa memadamkan sebelum terjadi eskalasi. Tadi yang saya sampaikan bahwa bukan El Nino bukan musim kemarau yang menyebabkan api, yang menyebabkan pasti manusia, tapi kondisi kering itu akan mempercepat eskalasinya," ujar dia.
Menurutnya, apabila karhutla terkendali, api dapat dipadamkan segera sehingga durasi terbakar pendek cakupan daerah terbakar juga sedikit.
Baca juga: BNPB: Gempuran bom air jinakkan karhutla di Ogan Komering Ilir
Baca juga: Satgas karhutla tambah posko siaga di OKI Sumsel
Baca juga: Satgas Karhutla Sumsel berjibaku padamkan karhutla dekat Tol Palindra
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023
Tags: