Perusahaan Jepang sulap kotoran sapi jadi bahan bakar roket
19 September 2023 13:53 WIB
Ilustrasi - Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, mengolah pupuk organik di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa, dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus, agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Istanbul (ANTARA) - Sebuah perusahaan manufaktur kimia di Jepang berencana memproduksi cairan biometana dari kotoran sapi yang menjadi solusi baru terhadap permasalahan pembuangan yang dialami para peternak.
Perusahaan Air Water Inc. pada Senin (18/9) mengatakan telah berinisiatif untuk melakukan uji coba selama musim gugur mendatang, demikian laporan Kantor Berita Kyodo yang berbasis di Tokyo.
Cairan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam roket buatan perusahaan perintis luar angkasa Jepang, Interstellar Technologies yang bermarkas di Hokkaido, pulau di sebelah utara Jepang.
Air Water aktif terlibat dalam produksi cairan biometana di Pulau Hokkaido sejak 2021.
Proses inovatif tersebut menggunakan fermentasi kotoran dan urine di sebuah pabrik khusus yang berlokasi di peternakan sapi di Kota Taiki.
Selanjutnya, biogas yang dihasilkan di pabrik itu dibawa ke sebuah pabrik di Obihiro.
Di sana, kemudian dilakukan proses yang cermat untuk memisahkan metana dari produk dan setelah itu dilakukan proses pendinginan untuk mengubahnya menjadi biometana cair.
Solusi ini berpotensi merevolusi pengelolaan limbah bagi kalangan peternak sapi dan pemanfaatan bahan bakar terbarukan di sektor penerbangan ruang angkasa.
Baca juga: Tim Riset ITB ubah kotoran sapi jadi material produk sehari-hari
Baca juga: Pemprov Jabar dorong peternak olah kotoron hewan jadi pupuk organik
Baca juga: Politeknik ATI Padang latih pembuatan biogas dari kotoran sapi
Sumber: Anadolu
Perusahaan Air Water Inc. pada Senin (18/9) mengatakan telah berinisiatif untuk melakukan uji coba selama musim gugur mendatang, demikian laporan Kantor Berita Kyodo yang berbasis di Tokyo.
Cairan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam roket buatan perusahaan perintis luar angkasa Jepang, Interstellar Technologies yang bermarkas di Hokkaido, pulau di sebelah utara Jepang.
Air Water aktif terlibat dalam produksi cairan biometana di Pulau Hokkaido sejak 2021.
Proses inovatif tersebut menggunakan fermentasi kotoran dan urine di sebuah pabrik khusus yang berlokasi di peternakan sapi di Kota Taiki.
Selanjutnya, biogas yang dihasilkan di pabrik itu dibawa ke sebuah pabrik di Obihiro.
Di sana, kemudian dilakukan proses yang cermat untuk memisahkan metana dari produk dan setelah itu dilakukan proses pendinginan untuk mengubahnya menjadi biometana cair.
Solusi ini berpotensi merevolusi pengelolaan limbah bagi kalangan peternak sapi dan pemanfaatan bahan bakar terbarukan di sektor penerbangan ruang angkasa.
Baca juga: Tim Riset ITB ubah kotoran sapi jadi material produk sehari-hari
Baca juga: Pemprov Jabar dorong peternak olah kotoron hewan jadi pupuk organik
Baca juga: Politeknik ATI Padang latih pembuatan biogas dari kotoran sapi
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: