Jakarta (ANTARA) - Olahraga bola basket kursi roda dinilai kian berkembang di Indonesia dengan diselenggarakannya pertandingan ekshibisi pada kompetisi IBL 3x3 2023 yang digelar di Bintaro XChange Mall Tangerang Banten.

Pendiri komunitas bola basket kursi roda bernama Jakarta Swift, Donald Santoso, mengatakan perkembangan olahraga yang termasuk dalam kategori olahraga disabilitas atau Paragames ini mulai meningkat dibandingkan dia pertama mendirikan komunitasnya pada 2017 silam.

"Kami ingin membangun kesadaran publik terhadap wheelchair basketball ini," kata Donald seperti dikutip dari laman resmi IBL di Jakarta, Senin.

Saat Donald pertama kali mendirikan komunitas Jakarta Swift, banyak orang yang tidak mengenali olahraga yang termasuk dalam cabang olahraga disabilitas ini sehingga peminatnya kurang.

Jakarta Swift sendiri didirikan pada pertengahan tahun 2017 yang sengaja difokuskan untuk persiapan Asian Para Games 2018. Lalu setelah ajang olahraga se-Asia itu selesai digelar di Jakarta dan Palembang, Jakarta Swift membuka diri terhadap publik yang ingin bergabung sejak Maret 2019.

"Sehingga teman-teman disabilitas bisa join dengan kami," katanya.

Baca juga: IBL 3x3 seri Jakarta diwarnai pertandingan bola basket kursi roda

Menurut Donald, olahraga bola basket kursi roda terbilang mulai berkembang di Indonesia. Menurut dia, kebanyakan olahraga disabilitas hanya sebatas perorangan saja, dan sedikit jumlahnya yang merupakan olahraga beregu. Oleh karena itu sedikit orang yang menekuni olahraga disabilitas untuk beregu seperti bola basket kursi roda ini.

"Dulu olahraga beregu untuk disabilitas sangat jarang. Biasanya perorangan. Tetapi ketika ada wheelchair basketball ini para penyandang disabilitas penasaran. Rata-rata orang yang gabung dengan kami 90 persen tidak tahu apa itu bola basket kursi roda. Tapi sekarang sudah bagus, dan saya bangga dengan progres olahraga ini," ungkap Donald.

Donald juga menjelaskan, kursi roda yang digunakan dalam olahraga ini berbeda dengan kursi roda kebanyakan. Yang paling terlihat adalah rodanya miring untuk menjaga keseimbangan pemain yang menggunakannya. Untuk aturan main, pada dasarnya sama saja dengan bola basket konvensional, hanya tidak ada aturan double drible.

Donald Santoso dulu merupakan salah satu pemain tim basket kursi roda Amerika Serikat, Phoenix Suns. Tahun 2017 Donald kembali ke Indonesia, dan ia mulai menyadari bahwa bola basket kursi roda masih belum dikenal.

Dia menyampaikan niatnya untuk membangun komunitas bola basket kursi roda di Indonesia kepada National Paralympic Commitee (NPC), lalu terbentuklah Timnas Bola Basket Kursi Roda Indonesia yang menjadi cikal bakal dari Jakarta Swift Wheechair Basketball.