Bintan (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), dapat membuka lebih banyak lapangan kerja baru melalui sektor ekonomi kreatif.

"Maka dilakukan workshop ini agar penjualan produk UMKM semakin meningkat, sehingga pembukaan lapangan kerja semakin luas," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Workshop KaTa Kreatif di Plaza Lagoi, Bintan, Minggu.

Sandiaga menyebut workshop tersebut adalah bentuk komitmen Menparekraf RI dalam hal mewujudkan ekonomi kreatif yang bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Sekitar 97 persen lapangan kerja disumbangkan oleh industri UMKM," ujarnya.

Menurutnya produk-produk ekonomi kreatif di Bintan yang ditampilkan pada saat Workshop KaTa Kreatif 2023 sangat berkualitas, mulai dari tanjak (topi khas Melayu), kuliner gonggong, otak-otak, asam pedas, kerajinan tulang ikan, serta kain batik motif padi.

Beberapa produk tersebut sudah go internasional, sementara sebagian lainnya masih perlu ditingkatkan dari segi kemasan, branding, hingga permodalan.

"Saya senang, karena hari ini pakai produk batik asli Bintan," ucapnya di depan para peserta workshop.

Ia pun optimistis para pelaku UMKM di Bintan bisa lebih maju, karena letak daerah ini sangat strategis dan dekat dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

Bintan dengan daya tarik pariwisata yang begitu luar biasa itu mampu mendatangkan wisatawan mancanegara 1.000-1.500 per hari, sehingga diharapkan berdampak pada tingkat penjualan produk ekonomi kreatif tempatan.

"Kuncinya, yaitu memperbanyak agenda bertaraf internasional, selain olahraga. Juga seni dan budaya yang rutin agar wisman makin tertarik ke Bintan," ujar Sandiaga.

Dalam acara Workshop KaTa Kreatif, Menteri Sandiaga Uno turut menyerahkan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku usaha wisata home stay dan perajin membatik di Bintan.

Kegiatan itu diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM bidang fashion, kuliner, fotografi hingga perajin batik