Purwokerto (ANTARA News) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Purwokerto, Dudi Herawadi mengatakan penyaluran kredit perbankan di wilayah eks Keresidenan Banyumas cukup agresif dengan pertumbuhan di atas 20 persen.
"Namun aspek kehati-hatian masih menjadi perhatian pelaku perbankan," kata Dudi, di Purwokerto, Minggu.
Menurut dia, hal ini tampak dari cukup rendahnya rasio "Non-Performing Loans" (NPL) atau kredit bermasalah pada periode laporan triwulan I tahun 2013 hanya mencapai 2,81 persen.
Dia mengatakan total kredit yang disalurkan perbankan di eks Keresidenan Banyumas pada triwulan I tahun 2013 mencapai Rp16,74 triliun.
Dia mengatakan total penyaluran kredit di Kabupaten Banjarnegara mencapai Rp1,8 triliun dengan pertumbuhan (year of year/yoy) 14,73 persen, Banyumas sebesar Rp9,9 triliun dengan pertumbuhan (yoy) 23,76 persen, Cilacap sebesar Rp3,3 triliun dengan pertumbuhan (yoy) 14,05 persen, dan Purbalingga sebesar Rp1,5 triliun dengan pertumbuhan (yoy) 27,45 persen.
"Pada triwulan I tahun 2013, pertumbuhan tertinggi dialami kredit investasi yang mencapi 33,93 persen (yoy). Tingginya pertumbuhan kredit investasi menggambarkan masih terus menggeliatnya kegiatan ekonomi di eks Keresidenan Banyumas," katanya.
Berdasarkan pangsanya, kata Dudi, kredit modal kerja memiliki pangsa terbesar, yakni 47 persen dari total penggunaan kredit.
Menurut dia, hal ini mengindikasikan bahwa kredit yang disalurkan perbankan umumnya untuk kegiatan yang bersifat produktif.
Sementara berdasarkan sektor usahanya, lanjut dia, pertumbuhan tertinggi penyaluran kredit perbankan triwulan I tahun 2013 terbesar terjadi pada sektor pertanian, yakni sebesar 78,67 persen (yoy).
"Disusul sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 64,59 persen (yoy) serta sektor perdagangan 62,24 persen (yoy)," katanya.
Terkait perkembangan perbankan syariah, Dudi mengatakan jika dibanding dengan bank umum, aset perbankan syariah di eks Keresidenan Banyumas relatif kecil, yakni sebesar 6,20 persen.
Meskipun demikian, kata dia, pertumbuhannya dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran pembiayaan perbankan syariah cukup menggembirakan.
"Hingga triwulan I tahun 2013, dana yang berhasil dihimpun perbankan syariah sebesar Rp704 miliar atau tumbuh sebesar 42,67 persen (yoy), sementara total pembiayaan mencapai Rp1,04 triliun atau tumbuh 25,16 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, rasio FDR (Financing To Deposit Ratio) mencapai 148 persen," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Dudi mengatakan bahwa total aset perbankan (termasuk Bank Perkreditan Rakyat, red.) di seluruh kabupaten wilayah kerja BI Purwokerto pada triwulan I tahun 2013 sebesar Rp21,07 triliun.
BI: penyaluran kredit perbankan di Banyumas agresif
5 Mei 2013 14:22 WIB
Bank Indonesia - BI (ANTARANews.com/ferly)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: