Bandung (ANTARA) -
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya konsep bisnis bagi para peternak domba dan kambing di Indonesia, termasuk memperkuat kelembagaan usahanya.

"Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) organisasi yang keren, bukan hanya mengurusi pemuliaan genetik tapi juga punya pengembangan model bisnis, karena memang para peternak kecil butuh kelembagaan semacam ini," ucap Teten dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ke-9 dan Piala Presiden Seni Budaya Domba dan Kambing Tahun 2023 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Teten menyebutkan kontes domba dan kambing seperti yang digagas oleh HPDKI ini juga baik bagi para peternak untuk ajang bertukar pikiran, sekaligus menunjukkan keberhasilan mereka agar menjadi motivasi bagi para peternak lain dalam mengembangkan ternaknya.

"Dari sini juga, pemerintah akan mengambil domba dan kambing unggulan untuk dikembangkan dan disebarluaskan sehingga akan jadi sumber indukan, di luar negeri juga sama konsepnya," ujar Teten.

Selain itu, Teten juga ingin mengajak HPDKI dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendorong dan memperkuat kelembagaan usaha peternak domba dan kambing melalui koperasi, agar dapat dikoneksikan dengan sumber pembiayaan.

Baca juga: Teten minta e-commerce punya kepedulian terhadap UMKM

Baca juga: MenKopUKM harap kredit skoring fintech jadi solusi pembiayaan UMKM


"Sektor riilnya di Kementan, kami bantu pengembangan usahanya melalui koperasi," kata Teten.

Teten juga mengungkapkan Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap nasib peternak domba dan kambing, apalagi karena komoditas ternak itu merupakan sumber protein hewani yang paling potensial untuk dikembangkan dalam skala ekonomi peternak kecil.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan perlu ada peta jalan dalam upaya pembibitan domba dan kambing di Indonesia.

"Ini harus dibuatkan peta jalan agar peternak mendapatkan akses bibit berkualitas dalam pengembangan domba dan kambing," ucap Nasrullah.

Ia mengungkapkan perkembangan usaha domba dan kambing di Tanah Air tumbuh pesat, mencapai 103 persen per tahun, namun menurutnya, akselerasi dalam meningkatkan komoditas ini masih diperlukan.

"Peternakan domba dan kambing juga diarahkan pada orientasi bisnis. Kami sampaikan kebutuhan itu dan menjadi support untuk membuat program ini lebih akseleratif," ucap Nasrullah.

Sementara itu, Ketua Umum HDPKI Yudi Guntara menuturkan acara Silatnas dan Piala Presiden ini menjadi momentum bagi para peternak domba dan kambing di Tanah Air untuk berkumpul dan bersilaturahmi setelah COVID-19 dan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda.

"Agenda ini dihadiri oleh 1.000 orang termasuk mahasiswa peternakan, bahkan mereka yang hadir tidak hanya peternak dari Pulau Jawa, tapi juga berasal dari luar Pulau Jawa," kata Yudi.

​​​​​​​Ia berharap selain memberikan penghargaan bagi para peternak berprestasi, hadirnya pemerintah dalam acara ini juga memberikan dukungan nyata kepada para peternak dalam mengembangkan sektor peternakan domba dan kambing di Indonesia.

Baca juga: Kontes Kambing Senduro Piala Presiden 2023 digelar perdana di Lumajang

Baca juga: Menkop UKM: Alat deteksi kematangan buah peluang baru di pasar modern