Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur dari 64 titik pada Jumat (15/9) menjadi 26 titik pada Sabtu.

"Ada 26 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 16.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.

Sehari sebelumnya yang terdeteksi 64 titik panas, tersebar pada lima kabupaten yakni di Paser 6, Kutai Barat 1, Kutai Timur 22, Kutai Kartanegara delapan, dan Kabupaten Berau 27 titik panas.

Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti saling mengingatkan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi kebakaran, terutama kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sedangkan sebaran 26 titik panas ini telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten terkait untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

"Ada 26 titik panas ini tersebar pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Paser ada 9 titik, Kutai Barat 3, Kutai Timur 11, dan Kabupaten Kutai Kartanegara 3 titik," katanya.

Rinciannya adalah untuk 9 titik di Paser tersebar pada tiga kecamatan, yakni Batu Sopang terdeteksi 6 titik, Muara Komam 2, dan Kecamatan Batu Engau ada 1 titik. Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Di Kutai Barat yang terdeteksi 3 titik, tersebar pada tiga kecamatan yakni Kecamatan Jempang, Muara Pahu, dan Penyinggahan yang memiliki tingkat kepercayaan rendah dan menengah.

Di Kutai Timur yang terpantau 11 titik, tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon 10 dan Kecamatan Kaubun 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

"Sedangkan tiga titik yang terpantau di Kutai Kartanegara, semuanya berada di Kecamatan Kenohan dengan tingkat kepercayaan rendah dan menengah," kata Diyan.
Baca juga: Yayasan Orangutan lakukan pembahasan cegah karhutla
Baca juga: BPBD Kaltim gunakan hujan buatan kendalikan kebakaran lahan
Baca juga: Manggala Agni pastikan kebakaran hutan dan lahan di sekitar IKN padam